Piala Gubernur Kaltim
Trofi PGK Berpindah ke Palembang, Coach RD Beberkan Resep Kemenangan
Namun di final, Sriwijaya justru berhasil menguasai jalannya pertandingan dan mampu memainkan tempo dengan baik.
Penulis: Cornel Dimas Satrio Kusbiananto |
Laporan Wartawan Tribunkaltim.co, Cornel Dimas
TRIBUNKALTIM.CO, SAMARINDA - Trofi Piala Gubernur Kaltim (PGK) resmi berganti pemilik ke Palembang.
Sriwijaya akhirnya keluar sebagai juara usai menumbangkan Arema FC dengan skor 3-2 di stadion utama Palaran Samarinda, Kalimantan Timur, Minggu (4/3/2018).
Sriwijaya menang berkat gol yang diciptakan Novan Setia Sasongko menit 10, Beto Goncalves menit 44, dan Hamka Hamzah menit 49. Sedangkan Arema FC hanya membalas dua gol lewat aksi Balsa Bosovic 23 dan Thiago Firtuoso dari titik putih menit 81.
Wajah ceria tampak dari pemain-pemain Sriwijaya FC, tak terkecuali Zulfiandi. Gelandang Laskar Wong Kito ini mendedikasikan juara PGK untuk masyarakat Palembang.
"Terima kasih dan puji syukur atas juara ini. Ini semua untuk suporter dan masyarakat di Palembang yang telah mendukung kami sepenuh hati," tutur Zulfiandi.
Pelatih Sriwijaya FC Rahmad Darmawan mengapresiasi kerja keras anak asuhnya yang berhasil meredam permainan Arema FC.
"Apresiasi yang tinggi kepada pemain. Dengan momen ini kita mengetahui progress pemain," ucap pelatih yang akrab disapa RD ini.
Baca juga:
BREAKING NEWS - Kapten Fiorentina Meninggal dalam Usia 31 Tahun
Mahfud MD Dimasakkan Menu Istimewa oleh Istrinya, Langsung Teringat Gus Mus, Netizen pun Bersimpati
Pelatih Persija Sebut Naturalisasi Marko Simic Bisa Jadi Hal Bagus untuk Timnas Indonesia, Setuju?
Enam Bulan Lalu Berteriak Lantang, Siswa SD Ini Akhirnya Terima Sepeda dari Jokowi
Padahal secara fisik, Sriwijaya FC kalah ketimbang Arema FC lantaran pertandingan sebelumnya harus menguras energi selama 120 menit di lapangan.
Namun di final, Sriwijaya justru berhasil menguasai jalannya pertandingan dan mampu memainkan tempo dengan baik.
Pelatih yang akrab disapan RD ini menjelaskan kunci kemenangan timnya pada laga final yaitu bermain sabar menunggu di dua pertiga lapangan. Hal ini dilakukan agar tenaga pemain tidak terkuras sejak babak pertama.
"Secara khusus laga tadi saya sedikit merubah skema. Kami menunggu di dua pertiga lapangan kemudian menekan. Pertimbangan saya karena kebugaran fisik pemain. Kalau kita dengan pressing game, saya rasa kita tidak bisa mencapai 90 menit. Kita lihat beberapa pemain kram. Kita butuh efisiensi pemain. Terbukti, kita bisa menguasai lapangan dengan baik," ungkap RD.
Mantan pelatih timnas Indonesia ini mengaku juara PGK bukanlah target utama tim ini.
RD mengatakan timnya sebenarnya hanya ingin melihat progres pemain dan mempersiapkan tim di Liga 1.
"Saya rasa ini program pembangunan tim. Ini bukan target kami juara. Alhamdulillaah kita diberikan rezeki dengan memenangkan Piala Gubernur Kaltim 2018. Kami puas dengan progres pemain. Ini baru starting poin untuk kita evaluasi dan instrospeksi supaya lebih baik lagi di Liga," ujarnya.
Tak hanya itu, RD juga menyebut faktor kebersamaan yang membuat timnya mampu menjadi juara.
Menurutnya, tim ini punya sinergitas dan kebersamaan yang baik mulai dari manajemen, staf, pemain, dan suporter.
"Sinergi ini terus dipelihara di dalam tim. Hubungan antara semuanya baik. Kita terus berusaha menggalang kekompakan suporter kita saat ini. Terimakasih kepada Panpel yang sudah all out sehingga turnamen ini berlangsung dengan baik," kata RD. (*)
Fact Piala Gubernur Kaltim 2018:
- Top Skor Beto Goncalves (Sriwijaya FC) 4 Gol Berhak atas 100 juta
- Pemain muda terbaik, Kartika Ajie (Arema FC) Rp 75 juta
- Pemain terbaik Konate Makan (Sriwijaya) Rp 150 juta
Juara IV Rp 250 juta Borneo FC
Juara III Rp 500 juta Persebaya
Juara II Rp 750 juta Arema FC
Juara I Rp 1 Milyar Sriwijaya FC