Ini Plus Minus Kehadiran Guest House Bagi Bisnis Perhotelan di Kota Tepian
Menjamurnya guest house di Samarinda memberikan dampak signifikan terhadap tingkat hunian hotel di Kota Tepian.
Penulis: Rafan Dwinanto |
Laporan Tribun Kaltim, Rafan A Dwinanto
TRIBUN KALTIM.CO, SAMARINDA - Menjamurnya guest house di Samarinda memberikan dampak signifikan terhadap tingkat hunian hotel di Kota Tepian.
Hal ini diungkapkan Sekretaris Perhimpunan Hotel dan Restaurant Indonesia (PHRI) Samarinda, Fikry Alaydrus, Senin (19/3/2018).
Fikry menuturkan, hotel bintang dua ke bawah menjadi yang paling terdampak dengan kehadiran guest house.
"Kalau bintang tiga ke atas itu, tidak terlalu masalah. Yang kasihan ini bintang dua ke bawah," katanya.
Baca: Murah dan Bisa Bayar Harian, Keberadaan Guest House Ancam Bisnis Perhotelan?
Diketahui, fasilitas yang ditawarkan guest house tak kalah jika dibandingkan hotel bintang dua ke bawah.
"Pada 2017 lalu, dampaknya sangat luar biasa bagi bintang dua ke bawah. Tingkat huniannya turun," tegas Fikry.
Sepinya hunian membuat hotel mengencangkan ikat pinggang, alias efisiensi.
"Yang paling pertama terkena efisiensi pasti karyawan kontrak. Itu (karyawan kontrak) banyak dikurangi. Bukan rahasia umum lagi," tegas Fikry.
Baca: Guest House Menjamur, Ini Kata Kepala Disporabudpar Balikpapan
Fikry berharap, persoalan guest house yang sudah menjamur sejak 2016 lalu ini jadi perhatian bersama.
"Pemerintah dan semua pihak berkewajiban melindungi investasi yang sudah ada. Karena ini berkaitan dengan tenaga kerja. Tidak mungkin, dengan pendapatan pas, hotel bisa menghidupi banyak karyawan. Pasti karyawan yang jadi korban. Nanti kalau kondisi bagus, baru direkrut lagi," ucap Fikry.
Meski demikian, kehadiran guest house diakui Fikry turut memberi dampak positif bagi perhotelan.
Baca: Fasilitas Setara Hotel Bintang Satu, Guest House jadi Pilihan Bagi Pekerja
Beberapa hotel bintang 1 dan non bintang perlahan berbenah agar tak ditinggal pelanggannya.
"Positifnya, banyak anggota kami yang berbenah. Memerbaharui fasilitas hotel mereka," tutur Fikry. (*)