Tujuh DAS di Kaltim Dalam Kondisi Kritis, Ini yang Akan Dilakukan
Di RPJMD Kaltim pula ditargetkan pengurangan DAS kritis sebanyak 30 DAS setiap tahunnya.
Penulis: Rafan Dwinanto |
Laporan Wartawan Tribun Kaltim, Rafan A Dwinanto
TRIBUNKALTIM.CO, SAMARINDA - Tujuh sungai di Kaltim masuk dalam prioritas I. Artinya, tujuh sungai tersebut dalam kondisi sangat kritis.
Tujuh Daerah Aliran Sungai (DAS) yang harus segera dipulihkan tersebut adalah Mahakam, Kandilo (Paser), Manggar (Balikpapan), Bontang, Sangatta, Tarakan, dan Nunukan.
Badan Pengelola Daerah Aliran Sungai (BPDAS) Mahakam-Berau pernah merilis, ada sekitar 121 DAS di Kaltim-Kaltara yang harus dipulihkan daya dukungnya.
Langkah maju tertuang dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kaltim. Di mana, indikator DAS kritis dimasukkan sebagai target pengembangan, pengelolaan dan, konservasi sungai.
Di RPJMD Kaltim pula ditargetkan pengurangan DAS kritis sebanyak 30 DAS setiap tahunnya.
"Permasalahannya, bagaimana menerjemahkan ke dalam bentuk-bentuk kegiatan pengelolaan DAS," kata Progam Manager Click Forest, Yayasan Bumi, Erma Wulandari, Rabu (21/3/2018).
Hal ini pula yang melatari Yayasan Bumi mengangkat tema Pengelolaan Sungai, Kesehatan DAS, dalam diskusi M3Machine 11, yang akan digelar Jumat (23/3/2018).
"Oleh karena itu, penting untuk mendiskusikan secara mendalam, bagaimana Kaltim bersama pihak terkait mengupayakan strategi, khususnya dalam hal menjaga keberlangsungan DAS Mahakam," ujar Erma.
Sekadar informasi, sungai masih menjadi bagian kehidupan yang sangat penting bagi masyarakat Kaltim. Sungai masih menjadi sumber air utama bagi masyarakat.
"Keterkaitan sungai dengan DAS merupakan dua hal yang tak bisa terpisahkan. DAS merupakan satuan unit pengelolaan di mana semua unsur mulai dari landscape hutan, permukiman, dan penggunaan lahan, akan memberikan pengaruh imbal balik," tutur Erma. (*)