Tragedi Tumpahan Minyak di Balikpapan
Tumpahan Minyak Bikin Pendapatan Nelayan Belat di Penajam Menurun
sebelum adanya kasus pencemaran minyak ini setiap air panen mampu menghasilkan minimal 4 kg

Laporan wartawan Tribunkaltim.co, Samir Paturusi
TRIBUNKALTIM.CO - Puluhan nelayan belat di Kelurahan Penajam, Kecamatan Penajam, Kabupaten Penajam Paser Utara (PPU), mulai merasakan dampak dari pencemaran minyak di Teluk Balikpapan. Bahkan sejak kasus ini terjadi, jumlah tangkapan ikan nelayan menurun drastis.
Abdul Gafar, salah seorang nelayan belat menuturkan, sebelum adanya kasus pencemaran minyak ini setiap air panen mampu menghasilkan minimal 4 kg sementara dalam sehari semalam bisa panen dua kali. Untuk jenis ikan yang didapat juga beragam termasuk jenis ikan kakap.
Dalam sehari lanjutnya, biasanya mampu menghasilkan Rp 250 ribu dari hasill belat.
Baca: Tahun 2020 Seluruh Sekolah di Kukar Bisa Gelar UNBK
Namun sejak terkena tumpahan minyak ini lanjut Gafar, tangkapan menurun drastis bahkan tidak mencapai 1 kg.
"Bahkan jenis ikannya pun yang murah. Padahal biasanya kakap atau udang yang masuk di belat, sekarang ikan yang murah dan sangat sedikit," katanya.
Ia mengaku sudah berupaya membersihkan belat dari sisa tumpahan minyak, termasuk menyikat tiang kayu agar minyak bisa terbuka. Namun karena masih bau minyak sehingga ikan enggan masuk di belat.
Baca: Gedung Lain Dipakai, Lomba Kaligrafi MTQ Bakal Digelar Di Lapangan Futsal
"Ngga tahu lagi sudah sampai kapan seperti ini. Terpaksa sekarang istri bikin kue lagi untuk dijual agar ada uang jajan anak-anak," ujarnya.
-
Diujung Masa Penahanan, Berkas Tersangka Kasus Tumpahan Minyak Balikpapan Lengkap
-
3 Kali Berkas Penyidik Polisi Dikembalikan Jaksa, Tersangka Kasus Tumpahan Minyak Balikpapan Bebas?
-
Dalang Tiga Kejadian Tumpahan Minyak di Pantai Melawai Balikpapan Masih Misterius
-
Kapolda Sebut Tumpahan Minyak di Melawai Balikpapan Terlalu Dibesarkan
-
Tumpahan Minyak Terus Berulang, Jatam Desak Audit Menyeluruh