Narkoba Masuk Perkampungan di Balikpapan, Pengedar Sabu Ini Ditangkap TNI
"Kami gunakan sistem kecepatan, agar tidak leluasa tersangka melarikan diri atau melawan aparat," jelasnya.
Penulis: Muhammad Fachri Ramadhani |
Laporan Wartawan Tribunkaltim.co, Muhammad Fachri Ramadhani
TRIBUNKALTIM.CO, BALIKPAPAN - Tim intel Kodim 0905 Balikpapan baru saja menangkap pengedar narkoba jenis sabu di perkampungan Manggar, Balikpapan Timur, Sabtu (7/4/2018) kemarin.
Dari tangan pengedar, Zainal, anggota TNI berhasil mengamankan 5 paket kecil sabu siap edar.
Dijelaskan Dandim 0905 Balikpapan, Kolonel inf Hendri Wijaya, pengungkapan ini bermula saat pihaknya menerima laporan masyarakat.
Di kawasan Manggar, para pengedar sabu sudah merangsek masuk perkampungan.
Mendapat informasi, Hendri meminta jajarannya melalukan investigasi. Benar saja di salah satu rumah kontrakan, anggotanya mengamankan 2 orang yang sedang melakukan transaksi.
"Satu orang pengedar, satu lagi pembeli atau pemakai. Kita amankan 5 paket, termasuk alat hisap dan uang hasil transaksi," kata Hendriz Minggu (8/4/2018).
Penangkapan yang dilakukan anggota TNI juga diikuti para tokoh masyarakat Manggar. Kedua pria yang diduga tengah melakukan transaksi dengan mudah ditangkap. Tak ada perlawanan berarti saat anggota TNI menciduk keduanya di dalam kamar kontrakan itu.
"Dengan cepat diamankan. Mereka menunjukkan barang bukti, di meja dan jaket. Kami gunakan sistem kecepatan, agar tidak leluasa tersangka melarikan diri atau melawan aparat," jelasnya.
Belakangan diketahui, Zainal merupakan pemain lama di kawasan Manggar, Balikpapan Timur.
Keduanya bakal dilimpahkan BNNK Balikpapan untuk diproses hukum lebih lanjut.
Kepada aparat TNI, Zainal mengaku bahwa para sopir angkot dan kontainer yang banyak di kawasan Manggar jadi market bisnis haram yang ia geluti. Banyak permintaan datang dari para sopir maupun kenek kontainer.
"Masuk ke kampung. Mereka mengincar masyarakat biasa. Justru ini membahayakan. Bisa lari ke anak sekolah. Kebanyakan, sih, kata dia, sopir angkot dan kontainer. Bayangkan, bahayanya saat mereka jalan dipengaruhi obat-obatan," urainya. (*)