Pendamping Prabowo Cocoknya Anak Muda Milenial
Pak Prabowo tidak galau beliau punya ketetapan hati untuk memberikan yang terbaik, Bapak selalu sampaikan sebagai kader Gerindra
TRIBUNKALTIM.CO, JAKARTA - Ketua DPP Tunas Indonesia Raya, Anggawira mengungkap, Prabowo Subianto akan berduet dengan anak muda dalam pertarungan Pilpres mendatang.
Sementara Wakil Ketua Umum DPP Partai Gerindra, dalam Rapimnas 11 April mendatang, hanya akan menegaskan terkait rencana mengusung kembali Prabowo sebagai penantang sang petahana, Presiden Jokowi.
"Pak Prabowo tidak galau beliau punya ketetapan hati untuk memberikan yang terbaik, Bapak selalu sampaikan sebagai kader Gerindra harus siap berkorban jiwa dan raga untuk NKRI. Beliau nyatakan dalam berbagai kesempatan pendampingnya anak muda, ya relatif di bawah 50 tahun. Ini penting untung regenerasi kepemimpinan,” kata Anggawira memastikan, Senin (9/4).
Dijelaskan, dalam proses seleksi pendamping Gerindra akan melakukan serangkaian proses seleksi seperti rekam jejak calon kandidat pendamping, prestasi dan memiliki kesamaan visi misi. Dipastikan kembali, deklarasi kemungkinan akan dilangsungkan pada detik-detik terakhir.
Saat ini Partai Gerindra masih berkonsentrasi di pilkada dan penguatan tim internal serta mempertajam konsep. “Kita kan tahu dalam menentukan pendamping Prabowo tidak bisa sembarangan harus mencari yang terbaik. Ya kita lihat saja perkembangan dan situasinya," ujarnya.
Sementara Wakil Ketua Umum Partai Gerindra Fadli Zon belum bisa memastikan kapan ketua umumnya, Prabowo Subianto, akan mendeklarasikan diri maju sebagai capres di Pilpres 2019.
Menurut Fadli, masih dibutuhkan konsolidasi sebelum Prabowo benar-benar menyatakan maju, salah satunya melalui Rapat Koordinasi Nasional (Rakornas) Partai Gerindra pada 11 April 2018.
"Saya kira kami perlu melakukan konsolidasi. Salah satunya melalui rakornas pada 11 (April) besok ini. Itu rakornas pertama yang kami lakukan dalam rangka untuk ke depan menghadapi pilkada dan pilpres," ujar Fadli.
Kemarin, Ketua DPR Ketua DPR RI Bambang Soesatyo (Bamsoet) turut berkomentar terkait apa yang diungkapkan oleh Presiden Jokowi menanggapi hastag #2019GantiPresiden.
Menurutnya, apa yang disampaikan Jokowi, bukan merupakan keluhan. Hal yang wajar, kata Bamsoet, wajar jika Jokowi menanggapi hal tersebut lantaran ingin melakukan klarifikasi. "Yang disampaikan oleh Presiden itu bukan suatu keluhan, melainkan itu sebuah klarifikasi," ujar Bamsoet.
Mantan Ketua Komisi III itu pun menulai bahwa penjelasan memang seharusnya diberikan seorang pemimpin negara kepada rakyatnya.
"Wajar saja, seorang Presiden memang harus memberikan penjelasan yang real pada masyarakat. Agar tidak menimbulkan kebingungan atau ketidakpastian dari masyarakat," kata Bamsoet.
Hal tersebut, kata politisi Golkar itu bertujuan agar kedepannya tidak ada rakyat yang bingung dan terus bertanya-tanya terkait kemunculan hashtag yang seakan membuat Jokowi dipandang negatif.
Sebelumnya, beredar video berdurasi 31 detik yang berisi konten produksi t-shirt bertuliskan #2019GantiPresiden.
Presiden Jokowi pun menanggapi santai munculnya gerakan #2019GantiPresiden yang ramain di media sosial. Ia menilai, gerakan mencetak kaos bertagar seperti itu, tidak mampu mengganti Presiden.