Tragedi Tumpangan Minyak di Balikpapan
Patahan Pipa Berhasil Diangkat, Ini Proses Pengangkatan Pipa dari Bawah Laut
Setelah menunggu kurang lebih dua minggu, akhirnya tim penyidik Polda bersama tim diver PT Dewi Rahmi berhasil mengungkap
Penulis: Fachmi Rachman | Editor: Sumarsono
TRIBUNKALTIM.CO, BALIKPAPAN - Setelah menunggu kurang lebih dua minggu pasca insiden tumpahan minyak Pertamina, akhirnya tim penyidik Polda bersama tim diver PT Dewi Rahmi berhasil mengungkap penyebab pencemaran minyak di perairan Teluk Balikpapan. Pipa minyak yang dikabarkan patah dan mengeluarkan minyak mentah tersebut sebagian bisa diangkat ke daratan.
Kamis (19/4) kemarin, potongan pertama dari tiga potongan pipa yang rencananya akan diangkat sebagai barang bukti peristiwa kebakaran dan pencemaran minyak di perairan Teluk Balikpapan, Sabtu (31/3) lalu berhasil diangkat.
Pengamatan Tribun Kaltim yang berada di atas kapal crane base Sea Haven, patahan pipa pertama diangkat sekitar pukul 16.05 Wita. Pipa yang diangkat berdiameter 20 inci panjang 7 meter. Kondisi pipa sepanjang 3 meter penyok dan concrete (lapisan semen pelindung pipa) terkelupas. Sedangkan 4 meter sampai batas potong dalam kondisi normal.
Baca: Rumah Berusia 60 Tahun Meledak Akibat Pipa Gas Ditabrak
Setelah berada di atas geladak kapal Sea Haven, pipa langsung diperiksa tim penyidik dan Inafis Polda Kaltim beserta tim dari Pertamina Region Kalimantan.
Proses identifikasi dilanjutkan pengangkatan pipa minyak tersebut sebenarnya sudah dilaksanakan sejak hari pertama Sabtu tragedi kebocoran pipa minyak, Sabtu (31/3) dengan menurunkan tim survei dan penyelam dari PT Dewi Rahmi. Namun hingga hari kedua tidak bisa melakukan kegiatan karena kondisi air yang dipenuhi minyak.
Pada hari ketiga atau 2 April, tim akhirnya mampu melakukan survei menggunakan sonar beam dan penyelaman yang menemukan patahan di posisi 1 derajat 14’38”s 116 derajat 46’40” timur atau 4 km dari Pelabuhan Semayang Balikpapan.
Selanjutnya, temuan tersebut dilaporkan kepada Pertamina pada 3 April yang dilanjutkan dengan sesi konferensi pers di Polda Kaltim pada 4 April.
Setelah melakukan persiapan beberapa hari, tim penyelam melanjutkan tugas memotong pipa di dalam laut atas persetujuan dari penyidik dan labfor Mabes Polri dan Pertamina.
Menurut Kambiyat, Koordinator Penyelam PT Dewi Rahmi saat ditemui Tribun di lokasi, persiapan pengangkatan pipa sudah kita lakukan beberapa hari lalu.
Baca: Diduga Lakukan Pungli Kepala Unit Pasar Merdeka Diperiksa, Sehari Usai OTT, Ini Aktivitas di Pasar
Diawali dengan penggalian, identifikasi pipa, penggalian kemudian ada pengupasan lapis lindung atau concrate. Kemudian dilanjutkan pemotongan pipa menggunakan cool cutter.
Akhirnya disepakati pipa sepanjang lebih dari 37 meter dipotong menjadi tiga bagian. Menurut Kambiyat, tiga potongan yang akan diangkat ada bagian pertama dengan cutting point E3 line E1 sampai E3 memiliki ukuran 7 meter dengan berat 3,5 ton berbentuk lurus.
Pipa kedua dengan cutting point B3 line D sampai B3 memiliki ukuran 12 meter dengan berat 9 ton berbentuk L. Dan, pipa ketiga 24 meter dalam bentuk v berat 12 ton terakhir berada di cutting point A3 line B3-B1-A3. Untuk mengangkat pipa yang berdiameter 20 inch itu, tim pengangkatan menggunakan sebuah crane yang memiliki kemampuan mengangkat beban hingga 150 ton.
Karena kondisi arus yang cukup deras saat pengangkatan akhirnya tim hanya mengangkat satu bagian pipa saja “Kadang visibilty zero kadang juga bisa satu meter, tergantung arus yang menyebabkan naiknya lumpur di sekitar pipa, sedangkan kita dikejar waktu untuk melakukan pengangkatan,” jelas Kambiyat.