WNA Rusak Fasilitas Negara, Begini Respon Rudenim Balikpapan

Dari catatan Rudenim, sebanyak 22 CCTV dalam kondisi rusak, bahkan 5 besi penyangga CCTV sengaja dibengkokkan.

TRIBUNKALTIM/MUHAMMAD FACHRI RAMADHANI
Sebanyak 152 pengungsi Rudenim Balikpapan melakukan unjuk rasa. Mereka berteriak dari ruang kamar pengungsi sambil mengangkat kertas bertuliskan protes, Jumat (20/4/2018) malam. 

Laporan Wartawan Tribunkaltim.co, Muhammad Fachri Ramadhani

TRIBUNKALTIM.CO, BALIKPAPAN - "Mereka sudah merusak fasilitas negara, bukan Rudenim," kata Kepala Rudenim Balikpapan, Irham Anwar. 

Dari catatan Rudenim, sebanyak 22 CCTV dalam kondisi rusak, bahkan 5 besi penyangga CCTV sengaja dibengkokkan.

Para WNA juga melakukan perusakan fasilitas di area taman hingga di dalam blok. 

"Mereka bakar galon air. Taman dia rusak. Tong sampah dibakar. Kalau malam mereka pukul keras, seperti kerusuhan. Wajar masyarakat sekitar keberatan," ungkapnya.

Namun dari pantauan pihaknya, sebenarnya tak semua WNA yang melakukan aksi anarkis. Dari pantauan CCTV, terekam hanya sekitar 50 sampai 60 orang.

"Berapa orang kita ajak diskusi dan curhat. Beberapa orang yang tak ikut demo, mereka dapat tekanan, bahkan ancaman," bebernya.

Mengapa WNA tak dipulangkan saja ke negara asalnya? Secara pribadi Irham mengaku ingin mereka dikembalikan saja, apabila tak bisa diatur bahkan melakukan tindakan anarkis.

Namun dalam aturan International Organization of Imgration (IOM), WNA yang ditampung di Rudenim bisa dipulangkan dengan syarat atas kemauannya sendiri.

"Bukan upaya paksa pemerintah. Kalau dipaksa, pemeritah Indonesia harus membiayai kepulangan mereka. Sedangkan di satu sisi, 1 orang pemulangan sudah puluhan juta. Total seluruh indonesia imigran asing sebanyak 16 ribu," urainya.

Namun, dari belasan ribu imigran asing ditampung di Rumah Detensi, memang ada saja yang nekat balik ke negaranya.

Namun mereka bisa dihitung jari, kebanyakan dari mereka ketakutan pulang ke negara asalnya. Lantaran tak aman, dan mendapat ancaman di negara mereka.

"Tapi saya heran di sini aman, kenapa mereka yang bikin rusuh. Sesuai HAM, kita penuhi makanan, air, tempat yang cukup, fasilitas kesehatan sudah semua," tuturnya sambil geleng-geleng kepala. (*)

Sumber: Tribun Kaltim
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved