Breaking News

Retno Senang Tidak Lagi ke Kantor Lurah, Kini Ambil Beras Cukup di E-Warong

Waktu itu kalau mengambil beras raskin di kantor kelurahan, kadang itu bisa dua bulan sekali baru mengambil.

Penulis: Junisah | Editor: Mathias Masan Ola
TRIBUN KALTIM/JUNISAH
Kepala Bank Indonesia Perwakilan Provinsi Kaltara Hendik Sudaryanto melihat pengurus E-Warong membantu KPM saat mencairkan BPNT, Kamis (26/4/2018). 

TRIBUNKALTIM.CO, TARAKAN - Raut wajah ratusan warga kurang mampu atau Keluarga Penerima Manfaat (KPM) Kota Tarakan Provinsi Kaltara terlihat sumringah. Mereka menghadiri Launching Penyaluran Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT), Kamis (26/4/2018) di satu E-Warong Arkam di Jalan Sei Kapuas Kelurahan Kampung Enam.

Dengan adanya launching penyaluran BPNT di Kota Tarakan, berarti KPM sudah dapat mulai mencairkan BPNT dari Kementerian Sosial (Kemensos) ini senilai Rp 110.000. BNPT senilai Rp 110.000 ini hanya dapat membeli beras dan telur.

Pantauan Tribun, KPM antre di E-Warong Arkam sambil membawa kartu BPNT atau sejenis ATM yang dikeluarkan Bank Negara Indonesia (BNI). Untuk membeli telur dan beras ini mereka harus mengesek kartu BPNT di mesin EDC yang telah disiapkan BNI di E-Warong dan memasukan nomor pin.

Dalam penyaluran BPNT ini, pengurus E-Warong dan para pendamping dari Dinas Sosial dan Pemberdayaan Masyarakat Kota Tarakan turut membantu. Sehingga penyaluran BPNT kepada masyarakat kurang mampu ini berjalan dengan baik.

Retno, satu KPM yang tinggal di Kelurahan Kampung Enam mengaku, sangat bersyukur dengan adanya BPNT ini. Pasalnya program ini sangat membantu ia dan keluarga dalam memenuhi kebutuhan makan sehari-harinya.

"Bukan membantu saja, tapi juga penyaluranya lebih baik. Dulu itu kalau mau mengambil beras raskin sebanyak 15 kilogram tiap bulan bantuan Kemensos harus pergi ke kantor kelurahan, dan kantornya agak jauh dari tempat tinggal saya. Tapi ini tinggal beli beras dan telur di E-Warong saja cukup. Apalagi E-Warong juga dekat dari rumah saya," ujarnya.

Hal sama juga diungkapkan Darsih, KPM yang tinggal di Kelurahan Karang Balik. Wanita berusia 56 tahun ini mengaku, sebagai ibu rumah dan suaminya hanya pekerja bangunan, sangat terbantu dengan program BPNT dari Kemensos ini.

"Waktu itu kalau mengambil beras raskin di kantor kelurahan, kadang itu bisa dua bulan sekali baru mengambil. Tapi mulai bulan ini mengambil berasnya cukup beli di E-Warong dan ditambah lagi ada telurnya yah alhamdulillah nanti dipakai sampai puasa Ramadhan," ujarnya.

Kepala Bidang Sosial Dinas Sosial dan Pemberdayaan Masyarakat Kota Tarakan, Eko Puguh Santoso mengungkapkan, BPNT berupa voucher senilai Rp 110 ribu ini, dapat dibelanjakan di 17 unit E-Warong yang tersebar di Kota Tarakan.

"Namun kedepan kita akan menambah lagi jumlah E-Warong dengan mengajak pemilik bekerjasama. Tentunya untuk menjadi pengurus E-warong harus ada kriteriannya, salah satunya telah memiliki mesin EDC dari BNI," ujarnya.

Seperti diketahui, BPNT ini sama dengan bantuan sosial (bansos) pangan berupa beras sejahtera (Rastra) yang selama ini disalurkan kepada masyarakat kurang mampu atau masyarakat miskin. Hanya saja bedanya bansos rastra ini dalam bentuk tunai. Sedangkan BPNT ini bentuknya non tunai.

Untuk penyaluran BPNT berupa beras dan telur ini Kota Tarakan mendapatkan kuota dari Kemensos sebanyak 5.900 KPM. Syarat mendapatkan BPNT ini tentunya masyarakat miskin yang telah didata oleh Dinas Sosial Kota Tarakan termasuk Kemensos. (*)

Sumber: Tribun Kaltim
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved