Harga Pasti Naik Jelang Ramadhan dan Idul Fitri? Ternyata Pemerintah Sudah Atur HET untuk Kaltim

"Jadi, uang yang dimiliki itu cukup untuk membeli bahan kebutuhan pokok, karena harga yang wajar," katanya lagi.

Penulis: Rafan Dwinanto |
TRIBUNNEWS.COM/NICOLAS MANAFE
Presiden Jokowi berdialog dengan pedagang sayuran Pasar Hongkong di Pasar Hongkong, Singkawang, Kalimantan Barat, Jumat (17/3/2017). Di sini Presiden membeli mentimun, cabai dan sawi. 

Laporan Wartawan Tribun Kaltim, Rafan A Dwinanto

TRIBUNKALTIM.CO, SAMARINDA - Harga barang kebutuhan pokok jelang Ramadhan dan Idul Fitri pasti naik?

Banyak kalangan telanjur memercayai harga barang kebutuhan pokok pasti naik jelang momen keagamaan tersebut.

Kepala Dinas Perindustrian Perdagangan  e dan Koperasi (Disperindagkop) Kaltim, Fuad Assadin mengatakan, psikologis masyarakat yang menilai kenaikan harga merupakan hal wajar jelang momen besar keagamaan, kerap dimanfaatkan pedagang.

"Masyarakat sudah terbiasa dengan kenaikan harga jelang Ramadhan dan Lebaran. Padahal belum tentu. Momen inilah yang dimanfaatkan pihak tertentu untuk memainkan harga," kata Fuad.

Fuad menuturkan, Pemerintah sudah mematok satuan Harga Eceran Tertinggi (HET), khususnya untuk bahan pokok penting (Bapokting).

Contohnya beras medium Rp 9.850, beras premium Rp 13.300, gula Rp 12.500 per kg, minyak goreng kemasan Rp 11.500  dan daging sapi beku Rp 80.000 per kg.

"Ini HET yang ditetapkan Pemerintah untuk Wilayah Kalimantan, mulai pertengahan April," kata Fuad.

Menurut Fuad, pemerintah menginginkan masyarakat tersenyum di hari-hari besar keagamaan.

Caranya, dengan memastikan masyarakat bisa membeli semua kebutuhan pokok jelang hari besar keagamaan dengan harga yang normal.

"Jadi, uang yang dimiliki itu cukup untuk membeli bahan kebutuhan pokok, karena harga yang wajar," katanya lagi.

Sanksi, kata Fuad, menanti para pedagang yang coba memainkan harga kebutuhan pokok, melampaui HET yang sudah ditetapkan Pemerintah.

"Sanksinya bisa sampai ke pencabutan izin oleh pejabat pemberi izin," tegas Fuad.

Fuad pun mengimbau, momentum hari besar keagamaan seperti Ramadhan dan Idul Fitri, hendaknya dijadikan ladang ibadah. Bukan ajang mencari keuntungan setinggi mungkin.

"Seharusnya di momentum ini, semua harga terjangkau," tuturnya. (*)

Sumber: Tribun Kaltim
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved