14 Orang Tewas dalam Serangan Bom di Afghanistan, ISIS Mengaku Bertanggung Jawab
Saat bom meledak, masjid sedang digunakan sebagai pusat pendaftaran pemilih menjelang pemilihan umum di Afghanistan.
TRIBUNKALTIM.CO, KHOST - Bom meledak di sebuah masjid Yaqoubi, di kota Khost, Afghanistan pada Minggu (6/5/2018), menewaskan 14 orang dan melukai lebih dari 30 orang.
Saat bom meledak, masjid sedang digunakan sebagai pusat pendaftaran pemilih menjelang pemilihan umum di Afghanistan pada tahun ini.
Lokasi registrasi pemilih telah menjadi target dari serangan bom di Afghanistan dalam beberapa waktu terakhir.
Dilansir dari Al Jazeera, bom meledak ketika penduduk sedang berkumpul untuk melakukan shalat berjamaah dan mendaftarkan diri sebagai pemilih.
Baca: Seharga Rp 1,8 Miliar, Inilah Rumah Mode yang Terpilih Mendesain Gaun Pengantin Meghan
Sebelumnya, bom diletakkan di tenda pada halaman masjid yang digunakan sebagai registrasi pemilih.
Hingga kini, belum ada pihak yang mengklaim bertanggung jawab atas serangan tersebut dan Taliban mengaku tidak terlibat.
"Kerumunan orang yang keluar dari masjid, berkumpul untuk registrasi," kata kepala polisi provinsi Khost, Abdul Hanan Zadran, kepada AFP.
Baca: Wakil Ketum Gerindra Klaim Elektabilitas Prabowo Terus Merangkak: Kalajengking Pasti Kalah!
Pada serangan bom pada sepekan sebelumnya, sebanyak 25 orang tewas dalam ledakan bom ganda di Kabul.
Ada 9 jurnalis yang turut menjadi korban tewas.
Pada 22 April lalu, seorang pelaku bom bunuh diri menyerang pusta pendaftaran pemilih di Kabul, menewaskan 60 orang dan melukai lebih dari 100 orang.
Kelompok Negara Islam di Irak dan Suriah (ISIS) mengklaim bertanggung jawab terhadap serangan di Kabul.
Baca: Andritany Cedera Parah, Teco Percaya Dua Kiper Pelapis Persija
Taliban dan ISIS secara jelas telah menyatakan maksud mereka untuk menganggu jalannya pemilu.