Segini Dana yang Disubsidi Ditjen Udara untuk Penerbangan Perintis Kargo di Kaltara
Asri mengatakan, penerbangan subsidi angkutan udara perintis kargo ini mengangkut barang-barang sembako.
Penulis: Junisah |
Laporan wartawan Tribun Kaltim, Junisah
TRIBUNKALTIM.CO, TARAKAN - Kementerian Perhubungan melalui Direktorat Jenderal (Ditjen) Perhubungan Udara meresmikan, penerbangan perdana subsidi angkutan udara perintis kargo yang menghubungkan antara Kota Tarakan dengan daerah di pedalaman Provinsi Kaltara, Sabtu (9/6/2018) di Bandara Juwata Tarakan.
Kepala Bandara Juwata Tarakan, Asri Santosa mengungkapkan, penerbangan subsidi angkutan udara perintis kargo ini beroperasi di dua daerah pedalaman di Provinsi Kaltara masing-masing Long Apung dan Long Bawan.
Penerbangan subsidi kargo ini mulai awal Juni hingga akhir Desember 2018.
“Penerbangan subsidi kargo dengan menggunakan pesawat jenis Karavan maskapai penerbangan Susi Air dilakukan seminggu sekali ke Long Apung maupun ke Long Bawan,” ucap Asri usai menghadiri peresmian penerbangan perdana subsidi angkutan udara perintis kargo.
Baca: Jauhi 6 Sikap Ini Ya Kalau Lagi Naksir Gebetan, Bisa-bisa Si Dia Kabur Loh. . .
Asri mengatakan, penerbangan subsidi angkutan udara perintis kargo ini mengangkut barang-barang sembako diantaranya, gula pasir, minyak goreng dan kecap.
“Untuk pengangkutannya satu kali penerbangan dibatasi sampai 800 kilogram,” katanya.
Diakui Asri, untuk penerbangan subsidi angkutan udara perintis kargo dari Taraka-Long Apung dan Tarakan Long Bawan, selama tujuh bulan ini dialokasikan dana anggaran sebesar Rp 4 miliar.
Tujuan diberikan subsidi ini diharapkan dapat menstabilisasikan harga sembako di Long Apung dan Long Bawan.
Sementara, itu, Pelaksana Bagian Ekonomi perwakilan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Malinau, Eko yang hadir di peresmian penerbangan subsidi angkutan udara perintis kargo ini mengatakan, bersyukur sekali dengan adanya bantuan subsidi dari Kemenhub.
Pasalnya Long Apung, merupakan salah satu daerah di Pemkab Malinau yang jaraknya cukup jauh dari kabupaten Malinau.
Baca: Mudik ke Semarang Lewat Bandara Ahmad Yani yang Baru? Jangan Bingung Berikut Panduannya
Tentunya sering kali harga bahan sembako di Long Apung ini cukup tinggi atau mahal dibandingkan daerah lain di Malinau.
Misalnya gula pasir dapat mencapai Rp 50.000 kilogram.
“Namun dengan adanya penerbangan subsidi angkutan udara perintis kargo dari Kemenhub, tentunya dapat menstabilkan harga sembako di Long Apung. Bisa jadi harga gula pasir yang dulunya Rp 50.000 kilogram menjadi Rp 20.000 kilogram. Cuma nanti harga bahan sembako ini kita ada instrumen harganya,” ujarnya.
Dikatakan Eko, untuk pengangkutan bahan sembako ini tidak semua bahan sembako yang dapat diangkut di penerbangan subsidi perintis kargo ini, tapi dibatasi hanya 13 item saja.
“Bahkan kami juga akan mengusulkan kepada Bandara Juwata Tarakan agar pengiriman bahan sembako yang dilakukan seminggu sekali dapat ditingkatkan menjadi seminggu dua kali,” ujarnya. (*)