Dari Kerangka Berusia 3.800 Tahun Ini Terungkap Wabah Pes, Tewaskan 20 Juta Orang Eropa

Penyakit ini kemudian berkembang menjadi Black Death mematikan pada abad ke-14 dan menewaskan lebih dari 20 juta manusia di Eropa.

TheArcheologyNews
Arkeolog menemukan kerangka berusia 3.800 tahun di Rusia. Berkat gigi di kerangka ini akhirnya terungkap asal-usul wabah penyakit pes (black death) yang menewaskan sekitar 20 juta jiwa penduduk Eropa. 

TRIBUNKALTIM.CO - Sejumlah arkeolog menemukan kerangka manusia berusia 3.800 tahun di sungai Volga, Rusia beberapa tahun lalu.

Yang menarik, berkat dua kerangka itu terungkap bahwa bakteri pembawa penyakit pes atau black death ternyata sudah ada seribu tahun lebih awal dari dugaan sebelumnya.

Black death atau maut hitam adalah infeksi paling mematikan sepanjang sejarang yang disebabkan oleh bakteri Yersinia pestis.

Pasalnya puluhan juta orang Eropa yang hidup pada abad ke-14 sampai ke-19 meninggal karena penyakit ini.

Julakan black death disematkan karena penyakit ini menyerang getah bening dan mengubah warna getah bening dan ujung-ujung jari menjadi hitam.

Mereka pun mengirim sampel gigi kerangka ini ke Institut Max Planck untuk diteliti ahli paleogenetik Maria Spyrou.

Spyrou meneliti pulpa yang diambil dari gigi dan melakukan tes genetik untuk menembukan wabah bakteri.

Dari sinilah terbukti bakteri mematikan ini sudah ada 1.000 tahun lebih awal dari yang dipercaya para ahli sebelumnya, tepatnya saat zaman perunggu di Eurasia.

Dalam laporannya di jurnal Nature Communications, Jumat (8/6/2018), Spyrou mengatakan bakteri Y. pestis tidak ada hubungannya dengan hewan pengerat seperti yang dipercaya selama ini.

Seperti diwartakan Newsweek, Sabtu (9/6/2018), kutu membawa dan menyebarkan bakteri sehingga menimbulkan pandemi pada tahun 500.

Penyakit ini kemudian berkembang menjadi Black Death mematikan pada abad ke-14 dan menewaskan lebih dari 20 juta manusia di Eropa.

Spyrou menulis, awalnya bakteri ini belum beradaptasi untuk hidup pada kutu.

Kemudian Y. pestis berevolusi menjadi bakteri yang menumpangi kutu dan dapat bergerak cepat untuk menginfeksi manusia.

Baginya, memahami pola wabah penyakit paling mematikan di dunia akan membantu pencegahan bencana di masa depan.

"Memahami asal usul penyakit adalah sesuatu yang tidak mudah. Namun, setiap penyakit memiliki pola berbeda yang mungkin akan membantu kita memahami dan memeranginya," ujar Spyrou dilansir STAT News, Jumat (8/6/2018). 

(Newsweek, STAT News)

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Gigi Berusia 3.800 Tahun Ungkap Asal Usul Wabah "Maut Hitam""
 

Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved