Idul Fitri 2018
Cuti Lebaran Sangat Panjang, Ini yang Dikeluhkan Pengusaha Samarinda
Cuti bersama lebaran Idul Fitri yang cukup panjang rupanya dikeluhkan kalangan pengusaha Samarinda
Penulis: Rafan Dwinanto | Editor: Januar Alamijaya
TRIBUN KALTIM.CO, SAMARINDA -Cuti bersama lebaran Idul Fitri yang cukup panjang rupanya dikeluhkan kalangan pengusaha Samarinda . Ketua Asosiasi Pengusaha Nasional Indonesia (Apindo) Samarinda, Novel Chaniago menuturkan, perusahaan jelas merugi dengan libur yang begitu panjang tersebut.
"Rugi. Saya kurang mengerti kenapa tahun ini pemerintah mengatur cuti sangat panjang sekali. Libur itukan sejatinya sudah mulai Sabtu 9 Juni, dan Jumat tanggal 8 itu kerja setengah hari. Baru masuk tanggal 21 Juni," urai Novel, Rabu (13/6/2018).
Baca: Pengemis Serbu Jakarta Jelang Lebaran: Jaman Ahok Kita Digaruk Melulu, Jaman Anies Longgarlah
Menurut Novel, untuk bersaing dengan negara maju, Indonesia harus meningkatkan produktivitas.
"Lah, bagaimana mau meningkatkan produktivitas kalau liburnya banyak sekali," kata Novel, sambil tersenyum.
Untuk perusahaan swasta, kata Novel, sejatinya pemerintah memberi keleluasaan mengatur cuti bersama sesuai kebutuhan.
"Tapi ya tetap saja, suasananya sudah beda. Contohnya, kita mau setor uang di bank sudah tidak bisa," ujar Novel.
Baca: Sedihnya Aura Kasih. . . Jelang Lebaran Ia Terima Kabar Duka Cita
Ada beberapa kerugian yang dialami perusahaan swasta dengan panjangnya libur lebaran kali ini. Pertama, menurut Novel, karyawan banyak yang mengajukan cuti, sesuai cuti bersama yang diatur pemerintah.
Pun demikian dengan urusan yang menyangkut dengan pemerintahan, lanjut Novel, harus ditunda hingga cuti bersama usai. "Kegiatan ekspor juga menyesuaikan hari libur," keluhnya.
Menurut Novel, proses produksi di perusahaan swasta tidak berdiri sendiri. Melainkan terkait dengan pihak-pihak lainnya. "Kalau pihak lainnya libur, ya kita juga jadi tertunda," katanya.
Baca: Jusuf Kalla - AHY Berpeluang Diduetkan Partai Demokrat Pada 2019
Meski demikian, lanjut Novel, pengusaha tidak bisa berbuat banyak, selain mengikuti keputusan pemerintah.
"Karena ini sudah menjadi keputusan pemerintah, kami mengikuti saja. Mengatur lebih banyak untuk internal masing-masing perusahaan. Yang berhubungan dengan pihak-pihak lain, ditunda sampai libur lebaran selesai," tuturnya.