Daftar Prestasi Mesut Ozil Sebelum Putuskan Pensiun dari Timnas, 5 Kali Raih Pemain Jerman Terbaik

Mundurnya Mesut Ozil dari timnas Jerman menyisakan duka mendalam. Mesut Ozil baru saja mengumumkan gantung sepatu dari timnas Jerman

Twitter/@MesutOzil1088
Pemain timnas Jerman, Mesut Ozil diterpa badai kritik pada turnamen Piala Dunia 2018. 

TRIBUNKALTIM.CO - Mundurnya Mesut Ozil dari timnas Jerman menyisakan duka mendalam.

Mesut Ozil baru saja mengumumkan gantung sepatu dari timnas Jerman di usianya yang masih 29 tahun.

Kabar ini dumumkan Mesut Ozillewat surat terbuka yang diunggahnya di Twitter dan Instagram miliknya, Minggu (22/7/2018).

Dalam surat terbuka tersebut, Mesut Ozil menyampaikan ketidakadilan yang ia terima selama memperkuat timnas Jerman.

Hal ini bermula usai dirinya berfoto dengan presiden Turki, Recep Tayyip Erdogan.

m10_official
instagram.com/m10_official

Tak hanya itu, berbagai sindiran dan hujatan mengalir padanya usai ia menjadi salah satu orang yang patut disalahkan atas kegagalan Jerman melaju ke babak 16 besar Piala Dunia 2018.

Dalam surat yang terdiri dari tiga bagian tersebut, Ozil merasa bahwa federasi sepak bola Jerman (DFB), media, hingga warga Jerman, tidak memandang dirinya secara adil karena mempunyai darah Turki.

 

Mesut Ozil menekankan bahwa masalah rasialisme dan tidak adanya rasa menghargai adalah faktor utama penyebab pemain Arsenal ini memutuskan mengakhiri pengabdiannya untuk Tim Panser.

m10_official
instagram.com/m10_official

Keputusan gantung sepatu tertera di akhir bagian ketiga surat tersebut berbunyi,

"Dengan berat hati dan dengan pertimbangan yang mendalam terhadap peristiwa yang terjadi belakangan, saya (memutuskan) untuk tidak lagi memperkuat timnas Jerman. Saya merasa (menjadi korban) rasialisme dan rasa tidak hormat."

Pemain berusia 29 tahun itu pun mengeluarkan pernyataan keras dan panjang di dalam surat terbukanya.

Secara khusus dan tersurat, Mesut Ozil ini menyalahkan Presiden DFB (perhimpunan sepak bola Jerman) Reinhard Grindel.

Mesut Ozil bahkan mengatakan dia "tidak mau lagi jadi kambing hitam karena ketidakmampuan [Grindel] melakukan pekerjaannya dengan benar."

Di mata Grindel dan pendukungnya, saya orang Jerman ketika kami menang, tetapi saya seorang imigran ketika kami kalah," tambahnya.

"Saya merasa tidak diinginkan dan berpikir bahwa apa yang telah saya capai sejak debut internasional saya di tahun 2009 telah dilupakan."

Halaman
123
Sumber: Tribun Bogor
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved