Batik Sidomukti dan Parang Rante Jadi Dresscode Pertemuan SBY-Prabowo, Ini Maknanya

Pakaian batik begitu mencolok di pertemuan antara Susilo Bambang Yudhoyono dengan Prabowo Subianto.

Editor: Sumarsono
Twitter
Agus, SBY dan Prabowo 

TRIBUNKALTIM.CO, JAKARTA - Pakaian batik begitu mencolok di pertemuan antara Ketua Umum Partai Demokrat, Susilo Bambang Yudhoyono dengan Ketua Umum Partai Gerindra, Prabowo Subianto.

Pakaian nasional itu, juga dikenakan oleh seluruh pengurus kedua partai yang hadir di Kediaman SBY, Jakarta, Selasa (24/7).

Sekjen Partai Demokrat, Hinca Panjaitan mengatakan Batik menjadi dresscode dalam pertemuan tersebut. Jelas dia, pakaian batik dengan lengan panjang menjadi ciri khas kearifan lokal dan merakyat.

Baca: SBY dan Prabowo Sepakat Berkoalisi di Pilpres 2019

"Ini untuk menandakan keseriusan kita. Tetapi juga ada nilai kearifan lokal di situ dan merakyat. Itu pesan yang ingin kami sampaikan," katanya.

Seorang pengrajin Batik asal Pekalongan, Andi Putra menjelaskan Batik yang dipakai oleh SBY, yakni berjenis Batik Sidomukti. Lambang sayap Kupu-kupu atau yang tampak seperti huruf W begitu terlihat dari depan. Sedang, Batik yang digunakan oleh Prabowo adalah jenis Parang Rante.

"Pak SBY pakai Sidomukti. Kalau Pak Prabowo pakai Parang Rante. Lihat motifnya sudah ketahuan kok," jelasnya saat dihubungi Tribun.

Baca: Setahun Jajaki Koalisi dengan Kubu Jokowi, SBY Sebut Banyak Rintangan

Kedua Batik memiliki makna yang berbeda. Sidomukti yang dikenakan oleh SBY, memiliki makna adanya harapan atau keinginan untuk menjadi sejahtera. Batik tersebut biasa dikenakan saat upacara perkawinan.

Sedang Batik Parang Rante yang dikenakan oleh Prabowo, memiliki makna tidak terputus. "Di luar obrolan politik, keduanya memiliki makna yang bagus memakai dua batik itu," ucap Andi. (ryo/wly)

Sumber: Tribunnews
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved