Atlet Muda Kaltim ini Masuk Timnas Anggar, Sempat Canggung Bertemu Senior

ATLET anggar Kaltim, Gabhy Novitha tak menyangka namanya masuk Timnas Anggar Asian Games 2018.

Penulis: Cornel Dimas Satrio Kusbiananto | Editor: Sumarsono
TRIBUN KALTIM / NEVRIANTO HARDI PRASETYO
Atlet Pelatnas Anggar saat berlatih di Gedung Anggar Kaltim, Polder Air Hitam Jl AW Syahranie Samarinda, Kalimantan Timur beberapa waktu lalu. 

TRIBUNKALTIM.CO - ATLET anggar Kaltim, Gabhy Novitha tak menyangka namanya masuk Timnas Anggar Asian Games 2018. Hebatnya lagi, Gabhy berhasil menembus timnas Anggar di usia terbilang masih sangat belia, 16 tahun.

Perjalanan menuju Asian Games memang tak mudah bagi atlet yang saat ini masih berstatus siswi Sekolah Khusus Olahraga Internasional (SKOI) Kaltim ini. Ia harus melewati sejumlah tantangan mulai kategori kadet, junior, hingga senior.

Terlahir dari darah atlet, lantaran ibunya juga berstatus atlet anggar Kaltim PON 2016. Bakat besar Gabhy memang sudah tercium sejak 3 tahun lalu, usai sukses menyabet 3 medali emas di Kejuaraan Thailand Sport School Game.

Baca: 45 Atlet Kaltim Berlaga di Ajang Asian Games, Siap Berjuang dan Berharap Raih Medali

Dari situ namanya mulai menanjak di kejuaraan yang lebih tinggi levelnya. Terakhir, ia menyumbangkan medali emas untuk tim Indonesia pada kejuaraan internasional anggar se-Asia Tenggara kategori kadet dan junior di Kuala Lumpur, Malaysia, Januari 2018.

"Awalmya itu saya ikut kejuaraan di Jakarta pada November 2016. Dipromosikan ke kadet lalu junior. Terus dapat medali emas. Lalu ada evaluasi dari PB IKASI, tim seleknasnya mengambil dari atlet junior sampai senior. Akhirnya saya ikut seleksi di Samarinda waktu itu dan lolos," kata Gabhy saat ditemui Tribun di Gedung Anggar, Polder Air Hitam, Samarinda, Senin (30/7) lalu.

Ini merupakan karir pertamanya di level senior. Ia mengaku sempat canggung ketika bergabung dengan kawan-kawan yang lebih senior di Pelatnas Anggar. Pasalnya Gabhy minim pengalaman di level senior.

Baca: Atlet Kaltim Berlaga di Asian Games, Ini Harapannya buat Pemprov Kaltim

Ia sempat merasa segan saat bergaul dengan seniornya. Namun akhirnya setelah enam bulan bersama di pelatnas, Gabhy mulai terbiasa menikmati nuansa kekeluargaan di lingkungan Pelatnas Anggar.

"Ya gimana ya kita juga ada yang dari luar daerah. Kalau mau bercanda ya takut-takut, segan juga. Untungnya Pelatnas di sini sudah hampir 6 bulan dan sudah saling memahami, enjoy dan sudah seperti keluarga sendiri," ujarnya.

Masuk tim Pelatnas Anggar, membuka jalan Gabhy mengenyam pengalaman tanding level senior. Beberapa waktu lalu ia berkesempatan menjajal kejuaraan dunia anggar di Wuxie Cina. Meski tak meraih medali, namun ia memetik pengalaman berharga dengan menghadapi atlet Anggar dunia.

"Pelajaran yang saya petik ya lihat cara mereka main dan tekniknya bagaimana. Biasanya kita cuma nonton lewat Youtube, tapi sekarang bisa ketemu langsung dengan atletnya. Saya baru usia 16 ini baru pengalaman pertama kejuaraan dunia senior," tuturnya.

Baca: Duterte Resmikan UU Otonomi Mayoritas Muslim

Disinggung soal target di Asian Games, tentu Gabhy ingin memberikan perjungan maksimal. Namun menembus zona medali bukan perkara mudah. Sebab atlet Asia banyak yang lebih dulu berprestasi mentereng di level dunia. (*)

Sumber: Tribun Kaltim
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved