Pilpres 2019
Gus Mus Minta Ma'ruf Amin Mundur dari Posisi Rais Aam PBNU, Ini Pertimbangannya
Sosok KH Ma'ruf Amin adalah bakal cawapres yang akan mendampingi Jokowi di Pilpres 2019.

TRIBUNKALTIM.CO - Kabar terpilihnya KH Ma'ruf Amin sebagai pendamping Joko Widodo (Jokowi) di Pemilihan Presiden (Pilpres) 2019 ditanggapi oleh mantan Rais Aam PBNU Ahmad Mustofa Bisri atau yang biasa disapa Gus Mus.
Pria kelahiran Rembang, Jawa Tengah ini meminta Ma'ruf Amin untuk mundur dari jabatannya sebagai Rais Aam PBNU.
Pasalnya, selain menjabat Rais Aam PBNU, Ma'ruf Amin juga merupakan Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) periode 2015-2020 yang menurut Gus Mus, tidak etis bila berada di bawah presiden.
"Dia (Ma'ruf Amin, red) itu kan Rais Aam, ya etikanya, saya nggak tahu aturannya ya, kalau sudah menjabat sebagai (calon) wakil presiden ya mundurlah.
Masa Ma'ruf Amin mau merangkap tiga jabatan, Ketua MUI, Rais Aam PBNU, wakil presiden, ya itu nggak etislah," tuturnya, dikutip TribunWow.com dari KompasTV, Jumat (10/8/2019).
Lebih lanjut, Gus Mus meminta PBNU dan MUI bersiap mencari pengganti Ma'ruf Amin menyusul terpilihnya Ma'aruf sebagai bakal calon wakil presiden mendampingi petahana Joko Widodo.
Diketahui sebelumnya, kubu petahana Joko Widodo mengumumkan pendampingnya di Pilpres 2019 di kawasan Menteng, Jakarta Pusat pada Kamis (10/8/2018).
Baca juga:
Batal Jadi Cawapres Prabowo, Ini Agenda Jangka Pendek AHY
Tundukkan Perseru Serui, Bali United Tempel Ketat Persib Bandung
-
Analis LIPI: Jokowi, Jangan demi Menangkan Pilpres Anda Biarkan TNI/Polri Aktif ke Ranah Sipil
-
Beredar Rumor Ali Ngabalin Stroke dan Dirawat di Rumah Sakit, Begini Kondisi Sesungguhnya
-
Jokowi Muak Terus Menerus Dituduh Antek Asing, 'Mereka Pikir Saya Ini Penakut!'
-
Viral Video Kampanye Settingan Sandiaga Uno, Ini Komentar Sudjiwo Tedjo dan Budiman Sudjatmiko
-
Didukung Purnawirawan, Jokowi: TNI-Polri Netral di Pilpres