Peringatan BPBD Bontang, Gelombang Tinggi 2,50 Meter di Perairan Selat Makassar
Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) mengeluarkan edaran peringatan gelombang tinggi di perairan Selat Makassar,
TRIBUNKALTIM.CO, BONTANG - Ini peringatan bagi nelayan dan warga Bontang yang ingin berekreasi di laut. Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) mengeluarkan edaran peringatan gelombang tinggi di perairan Selat Makassar, termasuk Bontang dan sekitarnya. Tinggi gelombang diprediksi bisa mencapai 2,50 meter.
Kepala BPBD Bontang, Ahmad Yani mengimbau agar para nelayan memperhatikan keselamatan saat melaut sepekan kedepan. Dari edaran peringatan dini Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Kaltim kecepatan angin mencapai 46 kilometer per jam yang memicu gelombang tinggi.
"Dari peringatan dini BMKG kami imbau agar masyarakat mempertimbangkan kembali rencana rekreasi ke laut," ujar Ahmad Yani, Selasa (14/8) pagi.
Baca: Kapten Persib Bandung, Bicara Tentang Gantung Sepatu dan Klub Terakhirnya Sebelum Pensiun
Imbauan ini, lanjut Yani berlaku selama tiga hari, mulai Senin (13/8) hingga Kamis (16/8). Dalam tiga hari kedepan, tinggi gelombang di perairan Selat Makassar dan sekitarnya diprediksi 1,25 -2,50 meter.
Tinggi gelombang tersebut masuk dalam tingkat menengah. Pun demikian, gelombang ini riskan selama melaut. Apalagi menggunakan perahu kecil
Menurut Yani, jenis kapal nelayan di Bontang didominasi berukuran kecil. Para nelayan diminta agar berhati-hati selama melaut. Peralatan keselamatan, seperti pelampung dan radio komunikasi diperiksa kondisinya agar tetap dalam kondisi terbaik saat digunakan.
Baca: Mengenang Aksi Pengibaran Merah Putih di Karang Anyar Balikpapan, Tak Ciut Ancaman Senjata Belanda
"Tolong imbauan ini disebar ke semua. Lebih berhati-hati selama melaut dan periksa alat keselamatanya," ungkapnya.
Dia menambahkan, instansi terkait seperti Camat dan Lurah segera meneruskan informasi ini kepada masyarakat. Ketua RT khususnya di wilayah pesisir diminta menyebarkan imbauan ini kepada nelayan maupun warga yang berencana melaut selama tiga hari mendatang.
Selain itu, selama peringatan gelombang dini ini berlaku pihaknya juga stand by jika sewaktu-waktu terjadi insiden di laut. Disamping itu, dia telah berkoordinasi dengan stakeholder terkait atas peringatan dini ini.
Baca: Ini Daftar Produk Kosmetik Berbahaya Hasil Rilis BPOM, Ada Beberapa Merek Terkenal
"Kami telah komunikasi dan koordinasi dengan TNI AL dan Polairut di Bontang, begitupun satuan pengaman perusahaan," pungkasnya. (*)