Dollar AS Masih Perkasa, Barang Elektronik Naik hingga Rp 200 Ribu
Per hari ini, Rabu (5/9/2018) nilai rupiah per 1 dollar AS mencapai 14.965 membuat harga elektronik juga ikut terkena imbasnya.
Laporan wartawan Tribunkaltim.co, Aditya Rahman Hafidz
TRIBUNKALTIM.CO, BALIKPAPAN - Nilai rupiah belum menunjukkan akan kembali bersinar.
Per hari ini, Rabu (5/9/2018) nilai rupiah per 1 dollar AS mencapai 14.965 membuat harga elektronik juga ikut terkena imbasnya.
Seperti di Balikpapan, di Nuansa Elektronik Superstore, jalan Mayjend Sutoyo, Kalndasan Ilir, Balikpapan Kota, ini.
Peningkatan harga barang elektronik, seperti televisi, mesin cuci, kulkas, dan lain sebagainya mengalami peningkatan harga sebesar Rp 50.000 hingga Rp 100.000 ke atas, tergantung seri dan jenisnya.
Peningkatan harga barang elektronik tersebut bahkan sudah terjadi sejak awal bulan Agustus 2018 yang lalu.
"Peningkatan harga barang elektronik sekitar 5% ke atas," ujar Valen, Branch Manajer Nuansa Elektronik Superstore.
Kurs Jual Dollar AS Tembus Rp 15.000 di Bank Mandiri, BCA, dan Bank CIMB
Untuk televisi, Valen mengatakan televisi 43 inch seharga sekitar Rp 4.000.000, yang mengalami kenaikan harga sekitar Rp 50.000 hingga Rp 100.000 pada awal Agustus 2018 lalu.
Untuk televisi 32 inch dihargai sekitar Rp 2.200.000.
Bahkan, untuk barang elektronik pendingin ruangan saja, peningkatan harga dapat mencapai sekitar Rp 200.000, tergantung merk dan harga.
"Kalau biasanya AC (Air Conditioner) yang 1/2 pk kena Rp 2.500.000, awal bulan Agustus kemarin jadi naik sekitar Rp 2.700.000," tuturnya.
Telanjur Rencanakan Liburan ke Luar Negeri tapi Rupiah Lagi Melemah? Ikuti 6 Tips Ini
Valen menjelaskan, harga pendingin ruangan atau AC, yang lebih tinggi diantara elektronik lainnya kemungkinan dikarenakan beberapa komponen atau bagian dari pendingin ruangan tersebut adalah komponen impor.
Mengenai respon pelanggan selama kenaikan harga barang elektronik tersebut, Valen mengatakan dari segi market, melihat dari pengalaman tahun sebelumnya, setelah Hari Raya Idul Adha memang sedikit lesu.
"Marketnya memang agak sedikit turun, biasanya. Apalagi kebetulan ditambah dengan momentum penerimaan siswa baru," ujarnya.
Namun, jika dilihat dari awal bulan Agustus, marketnya sedikit lebih membaik dibanding momen setelah Idul Adha, namun tidak begitu banyak jika dilihat dari konsumen yang membeli barang elektronik di storenya.