Abrasi 2 Meter per Tahun, TPU di Tanjung Tengah Terancam
Abrasi yang menimpa sepanjang Pantai Tanjung Jumlai, Kecamatan Penajam, Kabupaten Penajam Paser Utara (PPU) terus mengancam permukiman masyarakat.
Penulis: Samir |
Laporan wartawan Tribinkaltim. Co, Samir Paturusi
TRIBUNKALTIM.CO, PENAJAM - Abrasi yang menimpa sepanjang Pantai Tanjung Jumlai, Kecamatan Penajam, Kabupaten Penajam Paser Utara (PPU) terus mengancam permukiman masyarakat.
Bukan hanya itu, Tempat Pemakaman Umum (TPU) Tanjung Tengah juga terancam, bahkan jaraknya tinggal 5 meter antara pesisir pantai dengan lokasi pemakaman.
Salah seorang warga, Muskarim, Kamis (13/9/2018) menjelaskan, abrasi ini sudah cukup lama dan terus mengancam permukiman warga.
Ia mengatakan penahan abrasi sudah dibangun namun tidak sepanjang Pantai Tanjung Jumlai.
Dermaga Pariwisata di Tanjung Tengah Runtuh, Segini Biaya Perbaikannya
"Sudah dua tahun ini tidak dilanjutkan lagi penahan abrasi. Bahkan yang sudah ada ini juga sudah mulai rusak, " katanya.
Ia mengatakan agar tidak abrasi warga terpaksa swakelola termasuk memasang karung pasir sebagai penahan ombak.
Khusus untuk TPU Tanjung Tengah, Muskarim mengatakan juga terancam bahkan jaraknya tinggal 5 meter. Padahal TPU ini satu-satunya dipakai masyarakat selama ini.
LIVE STREAMING - Persib Bandung Vs Arema FC, Saksikan Pukul 16.00 WIB di Indosiar!
Ia menjelaskan, setiap tahun abrasi mencapai 2 meter sampai 3 meter terutama saat musim selatan.
Karena pada saat itu obrak saat besar dan menghantam pesisir pantai yang menyebabkan abrasi.
"Sekarang banyak pohon kelapa yang tumbang karena terkikir air laut. Mudah-mudahan abrasi bisa segera diatasi karena jangan sampai TPU juga kena, " jelasnya.
Hal senada juga diutaran Tahang, warga Saloloang.
BREAKING NEWS - Tabrak Anggota TNI dan Polri, Penumpang Taksi Gelap Terancam Gagal Pulang ke Rote
Caption Foto Siratkan Perpisahan, Hubungan Luna Maya dan Reino Barack Tak Direstui Orangtua?
Superman Bakal Digantikan Supergirl, Henry Cavill Didepak Warner Bros?
Ia mengatakan rumahnya juga terancam abrasi terutama saat musim selatan seperti saat ini.
Ia mengatakan bila angin selatan pesisir pantai terkikis namun saat musim utara tidak menjadi masalah. (*)