Gempa dan Tsunami Sulteng
Media Asing Soroti Penjarahan Pusat Perbelanjaan yang Dilakukan Warga usai Gempa dan Tsunami
Korban lain diduga masih tertimbun bangunan runtuh dan juga sebab lain karena belum terjangkau oleh Tim SAR.
TRIBUNKALTIM.CO - Sebuah media asing, South China Morning Post, menyoroti peristiwa penjarahan yang dilakukan korban gempa Palu, Sulawesi Tengah, di sejumlah pusat perbelanjaan.
Seperti dilansir TribunWow.com, dalam artikel yang diterbitkan South China Morning Post, Minggu (30/9/2018), mereka menyebut Tim penyelamat berjuang untuk menjangkau korban yang terperangkap reruntuhan bangunan, sementara orang-orang yang selamat justru menempatkan hidupnya dalam risiko.
Mereka memasuki pusat perbelanjaan yang bangunannya tak stabil untuk mengambil apa pun yang mereka temukan usai gempa bumi besar dan tsunami yang menewaskan ratusan orang.

Bahkan, terlihat seorang pria mengambil TV besar sekitar 50 inch dan mengangkutnya menggunakan sepeda motor.
Baca juga:
Diego Maradona Minta Lionel Messi Pensiun dari Timnas Argentina
Atlet Paralayang Petra Mandagi Ditemukan Tewas; Terungkap dari Nama Sang Istri di Cincinnya
Dilantik Jokowi, Isran Noor Siap Wujudkan 8 Elemen yang Disampaikan saat Kampanye
Pemain Borneo FC Ungkap Kunci Timnya Keluar dari Masa Sulit

Mereka tampaknya tidak peduli dengan keselamatan mereka, meskipun gempa susulan masih bisa terjadi dan bangunan tak stabil.
Dalam foto lainnya menunjukkan, orang-orang menghadang truk yang memuat bahan bakar di Palu dan menjarah bensinnya.

Seperti diketahui gempa berkekuatan 7,4 SR merusak ribuan bangunan di kota Palu dan Donggala, Jumat(28/9/2018) lalu.
Tsunami setinggi tiga meter pun menghantam beberapa pesisir pantai pulau Sulawesi.
Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) merilis data korban meninggal akibat tertimpa reruntuhan bangunan akibat gempa dan tsunami.
Jumlah korban tewas akibat gempa bumi dan tsunami yang melanda Kota Palu dan Donggala, Sulawesi Tengah hingga Senin (1/10/2018) pukul 13.00 WIB mencapai 844 orang.
Korban meninggal di Kota Palu berjumlah 821 , Kabupaten Donggala berjumlah 11 orang, sementara Kabupaten Parigi Mautong 12 orang.