Banyak yang Pasang Tagar #UninstallGojek, 7 Cuitan Kocak Ini Ungkap Aplikasi Lain yang Harus Dihapus
Tagar #UninstallGojek heboh dan menjadi trending di media sosial Twitter pada Minggu (14/10/2018).
Banyak yang Pasang Tagar #UninstallGojek, 7 Cuitan Kocak Ungkap Aplikasi Lain yang Harus Dihapus
TRIBUNKALTIM.CO - Tagar #UninstallGojek heboh dan menjadi trending di media sosial Twitter pada Minggu (14/10/2018).
Melansir TribunTimur, ramainya tagar tersebut sebagai bentuk kekecawaan netizen karena adanya posting-an pada akun Facebook Brata Santoso, Wakil Presiden Pengembangan Bisnis Operasi Go-Jek.
Dalam unggahan tersebut, Brata mengungkapkan bahwa perusahaannya menerima keragaman latar belakang karyawan.
Dirinya juga menulis bahwa ada lebih dari 30 karyawannya merupakan Lesbian, Gay, Biseksual, dan Transgender (LGBT).
Hal ini kemudian memicu protes para netizen yang diekspresikan dengan gerakan #UninstallGojek.
Banyak dari mereka mengunggah aksi meng-uninstall aplikasi transportasi ini dari ponsel mereka.
Pasca hebohnya tagar ini di media sosial, manajemen Gojek pun telah memberikan pernyataannya.
Mereka menilai sikap Barata dalam posting-an pada akun Facebooknya bukan merupakan sikap resmi perusahaan.
“Kami tegaskan bahwa post tersebut merupakan pendapat dan interpretasi pribadi dari salah satu karyawan Go-Jek, terhadap salah satu event internal dengan tema keberagaman,” kata perwakilan manajemen Gojek dalam siaran pers kepada Tribunnews.com, Sabtu (13/10/2018).
Manajemen Go-Jek menyatakan sangat menghargai keberagaman.
Gojek meyakini bahwa ide dan kreativitas, yang menjadi kunci untuk melahirkan inovasi bermanfaat bagi masyarakat, merupakan buah dari hasil kerja sama berbagai latar belakang, pendidikan, budaya, dan keyakinan.
“Keberagaman juga menjadi elemen dalam dinamika karyawan kami,” ucapnya.
Mereka juga menunggah klarifikasi melalui Twitter resminya @gojekindonesia, atas kejadian ini pada Sabtu (13/10/2018).
"Go-Jek sangat menghargai keberagaman (diversity). Kami percaya bahwa ide dan kreativitas, yang menjadi kunci untuk melahirkan inovasi bermanfaat bagi masyarakat, merupakan buah dari hasil kerjasama berbagai latar belakang pendidikan, budaya dan keyakinan.