Sekolah di Kaltim Buat Program Anti Kekerasan, Guru Dilarang Marah hingga Baca Kitab Suci Tiap Pagi
Pembacaan ayat suci ini juga diwajibkan kepada para guru. Setiap pekannya, para guru-guru muslim membaca Al Quran satu juz.
Sekolah di Kaltim Buat Program Anti Kekerasan, Guru Dilarang Marah hingga Baca Kitab Suci Tiap Pagi
TRIBUNKALTIM.CO, BONTANG — Praktik agama di Sekolah SMP Negeri 9 Bontang Utara menjadi program unggulan sekolah dalam meningkatkan karakter para pelajar.
Setiap hari para murid diwajibkan membaca kitab suci sesuai agama masing-masing. Setelah membaca kitab suci, para murid beragam Islam melaksanakan Salat Dhuha sebelum memulai pelajaran.
Kepala Sekolah, SMP Negeri 9, Siti Khusuning Khayah mengatakan aturan ini ditujukan agar para murid lebih tenang sebelum memulai pelajaran.
Disdukcapil Blokir Sementara 1.800 NIK Warga PPU, Terancam tak Bisa Buka Rekening hingga Buat Paspor
Video Tukang Parkir Tantang Anggota TNI di Pasar, Gegara Minta Uang tak Diberi
Dikomentari Soal Jan Ethes, Jokowi: Itu Cucu Saya, Masak Enggak Boleh Saya Ajak Main?
Selain itu, kegiatan ini pun membuat guru lebih mudah menyampaikan materi ajar kepada murid.
“Saat masuk kelas, jam 07.05 membaca Al Qur’an bagi muslim. Kalau Nasrani membaca Al Kitab. Kemudian murid muslim dilanjutkan Salah Dhuha sampai pukul 07.15 Wita,” ujar Kepsek Siti saat menyampaikan sambutannya pada Seremoni Peresmian Gedung Perpustakaan di jalan Tari Enggang, Kelurahan Guntung, Kecamatan Bontang Utara, Rabu (30/1/2019).
Pembacaan ayat suci ini juga diwajibkan kepada para guru. Setiap pekannya, para guru-guru muslim membaca Al Quran satu juz.
“Jadi pembacaan ayat suci juga diharuskan untuk guru, bahkan mata pelajaran agama kami tingkatkan menjadi 8 jam dalam sepekan,” ujarnya.
Selain praktik agama, para guru juga dilarang untuk marah kepada para murid. Setiap pagi, para guru piket diwajibkan menyambut para murid dengan salam ramah di pintu masuk sekolah.
Deretan 6 Transfer Pemain Termahal Persib Bandung, Ada Nama Bojan Malisic hingga Punggawa Lokal
Pemkab PPU Bakal Kembangkan Seribu Kolam di Sebakung Jaya, Pemilik Kolam Ikut Dapat Bantuan Benih
Pria Teman Kencan Vanessa Angel Juga Bakal Diperiksa Pihak Kepolisian
Guru bahasa Inggris, Dwi Setiorini mengaku praktik agama dan sambutan ramah kepada murid membuat iklim belajar mengajar di lingkungan sekolah lebih harmonis.
Perubahan yang dirasakan dari gerakan ini pun terbukti. Para murid lebih santun selama proses belajar.
Selain itu, orang tua murid merasa aman karena aturan salat jamaah saat Duhur dan Asar membuat mereka dimudahkan dalam mengawasi anak mereka.
Sementara itu, Murid Kelas 8, Irsan Nurafriansyah mengaku sejak aturan baca Al Quran diwajibkan kini dia menghafal 30an surah Al Quran.
Metode pendidikan agama bagi dia pun lebih mudah dicerna sejak aturan ini berlaku.
”Senang sih, sekarang lancar baca Al Quran,” kata Irsan (*)