Laga Real Madrid vs Barcelona, Kamis Dini Hari, Saatnya Madrid Balas Dendam
KEKALAHAN 0-3 dari Barcelona pada leg kedua semifinal Copa del Rey, Kamis (28/2) dini hari lalu sangat mengecewakan para penggawa Real Madrid.
TRIBUNKALTIM.CO - KEKALAHAN 0-3 dari Barcelona pada leg kedua semifinal Copa del Rey, Kamis (28/2) dini hari lalu sangat mengecewakan para penggawa Real Madrid. Bagaimana tidak, ini kali kedua secara beruntun mereka dipermalukan tiga gol tanpa balas oleh musuh bebuyutannya itu pada duel El Clasico di Bernabeu.
Saking menyakitkannya kekalahan kali tersebut, bek muda Los Blancos, Sergio Reguilon menangis tersedu-sedu. Dalam sebuah video yang beredar seusai pertandingan tampak pemain berusia 22 tahun itu menutupi wajahnya sambik menangis. Lucas Vazquez sampai harus menenangkan rekan setimnya itu sambil menuntunnya itu keluar lapangan.
"Saya telah banyak belajar dari ini [kegagalan] ketika saya masih kecil di klub yang sama, jika Anda terjatuh, Anda harus bangkit," ucap Reguilon seperti dilansir Marca.
• BREAKING NEWS - Mitra Kukar Hadirkan Atep dan 2 Pemain Asing di Piala Presiden 2019
Kekalahan di laga El Clasico edisi ke 241 itu makin terasa menyakitkan setelah fans Blaugrana mengolok-olok kubu Los Blancos di akhir pertandingan. AS melansir, sekitar 200 orang pendukung Barcelona kompak meneriakkan nama Cristiano Ronaldo sebagai bentuk sindiran pada Real Madrid yang tak mampu mencetak gol ke gawang tim kesayangan mereka. "Di mana CR7?" ujar mereka mengolok-olok Real Madrid.
Meski demikian, Madrid tak punya waktu lama untuk bersedih. Mereka harus kembali bersiap menghadapi lawan yang sama pada akhir pekan ini. Masih di tempat yang sama pula, di Santiago Bernabeu, kedua tim akan kembali berduel di pekan ke-26 LaLiga, Minggu (3/3) dini hari.
Ini menjadi kesempatan emas bagi Madrid untuk balas dendam. "Kami akan memfokuskan energi pada pertandingan selanjutnya melawan Barcelona," kata juru taktik Madrid, Santiago Solari seperti dikutip dari laman resmi klub, Jumat (1/3).
• Kasus Kekerasan Seksual terhadap Anak di Kaltim Jadi Sorotan, Selama 2018 Terjadi 154 Kasus
Sementara bagi Solari, ini bisa jadi kesempatan untuk mengamankan posisinya sebagai entrenador Los Blancos. Sebagai klub besar, Madrid selalu menilai pelatihnya berdasarkan perolehan trofi. Namun, di sisi lain, ada gengsi dari Barcelona yang harus dipertahankan.
Solari ditunjuk sebagai pelatih sesaat setelah Julen Lopetegui menelan kekalahan dari Barcelona. Artinya, jika Madrid-nya Solari masih juga dihajar Barcelona, posisinya jelas tidak aman.
"Jika Madrid kalah dari Barcelona lagi, saya tidak berpikir Solari akan langsung dipecat setelahnya, tapi itu jelas akan mengisyaratkan perubahan di musim panas nanti," kata Gabriele Marcotti, jurnalis sepak bola kawakan Spanyol kepada ESPN FC.
Gelandang Madrid, Casemiro menyatakan hal serupa. Ia meminta rekan-rekannya untuk lebih efektif di depan gawang lawan. Menurut dia, Madrid menjalani salah satu babak pertama terbaik sejak tahun lalu, namun minus gol.
Dari kubu Barcelona, Lionel Messi menjadi pemain yang layak diwaspadai oleh Sergio Ramos dkk. Jika di duel sebelumnya Luis Suarez yang jadi pahlawan, bisa jadi pada laga dini hari nanti Messi yang akan menjadi pemain paling bersinar.
Messi memang tak mencetak gol ke gawang Madrid di ajang Copa del Rey. Namun ceritanya berbeda di LaLiga. Secara keseluruhan, Messiah adalah pencetak gol terbanyak El Clasico dengan 26 gol. Sehingga tidak diragukan lagi dia merupakan mimpi buruk Real Madrid.
• 10 Ribu Ekstasi yang Masuk ke Indonesia, BNN Nyatakan Mengandung Zat Baru
Peraih lima Ballon d'Or ini selalu jadi pembeda pada pertandingan-pertandingan besar. Ia bisa menghadirkan keajaiban di momen-momen penting.
"Messi membuat segalanya berbeda. Ia adalah orang yang membuat segalanya jadi tidak seimbang setiap saat. Ia melakukannya dengan assist, dengan tembakan dari jauh, dekat, dengan drive, dengan umpan silang," tutur eks bintang Real Madrid, Fernando Redondo kepada Goal. (tribunnews/dod)