Kepala Ditimpuk Telur, Ini Pernyataan Senator Fraser Anning yang Diduga Picu Kemarahan

Peristiwa tersebut bermula ketika Senator Fraser Anning diwawancarai oleh awak media selepas pertemuan politik di Moorabbin, tenggara Melbourne.

montase (Sumber : Twitter, Facebook)
Will Connolly, jadi pahlawan di media sosial setelah aksinya memecahkan telur di kepala Senator Australia, Fraser Anning, yang menyalahkan umat Islam atas terjadinya insiden penembakan di masjid Selandia Baru. 

TRIBUNKALTIM.CO - Nama Will Connolly sempat ikut viral di media sosial khususnya Instagram. 

Aksi timpuk telur ke kepada Senator Fraser Anning yang jadi alasan viralnya nama Will Connoly. 

Diketahui kemudian, Will Connolly merupakan remaja berusia 17 tahun.

Will Connoly nekat melakukan aksi kepruk telur ke kepala Senator Australia Fraser Anning

Aksi nekatnya kemudian viral dan mendapat dukungan dari berbagai belahan dunia.

Daftar Top Skor Liga Spanyol - Cetak Hattrick, Lionel Messi Seperti tak Ada Lawan 

Daftar Top Skor Liga Inggris - Sadio Mane Melesat ke Posisi Dua, Hati-hati Sergio Aguero

Hasil Liga Spanyol dan Klasemen Terbaru, Barcelona Nyaman di Puncak, Madrid Kejar Atletico

Peristiwa tersebut sebagai bentuk kemarahan atas pernyataan Senator Fraser Anning yang menyalahkan umat Muslim atas serangan teroris di Selandia Baru yang menewaskan 50 orang pada Jumat, (15/3/2019).

Sebelumnya Fraser Anning sempat mengeluarkan pernyataannya terkait aksi penembakan di Masjid Christchurch, Selandia Baru.

Ia menyebut imigran muslim yang ada di balik teror penembakan di Christchurch, Selandia Baru tersebut.

Dikutip TribunStyle.com dari akun Twitternya, @Fraser_anning, Minggu (17/3/2019) ia menuliskan sebuah kalimat yang menanyakan apakah ada yang masih membantah hubungan antara Muslim dan kekerasan.

Selain itu, ia juga mempertanyakan kemarahan yang terjadi di sekitar serangan di masjid Christchurch, Selandia Baru dan menyebut serangan teroris Muslim.

"Does anyone still dispute the link between Muslim immigration and violence?," tulisnya.

(Apakah ada yang masih memperdebatkan hubungan antara imigrasi Muslim dan kekerasan?)

"I wonder if there will be as much outrage from the left wing when the next Muslim terrorist attack occurs?

Most likely silence and talk about “lone wolf attacks, mental illness and no connection to Islam”," tulisnya.

(Saya bertanya-tanya apakah akan ada kemarahan dari sayap kiri ketika serangan teroris Muslim berikutnya terjadi? Kemungkinan besar diam dan berbicara tentang "serangan serigala tunggal, penyakit mental dan tidak ada koneksi ke Islam")

Pernyataannya sontak menjadi perhatian dunia dan banyak menuai kritikan.

Halaman
123
Sumber: TribunStyle.com
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved