Pilpres 2019

Survei Internal BPN Sebut Prabowo 62% dan Jokowi 38%, Fadli Zon: Pak Prabowo Sudah Menang

Hasil survei internal BPN Prabowo-Sandiaga Uno itu menyebutkan bahwa elektabilitas Prabowo-Sandiaga Uno unggul dari Jokowi-Maruf Amin.

TRIBUNNEWS/HERUDIN
Wakil Ketua DPR RI Fadli Zon 

Survei Internal BPN Sebut Prabowo 62% dan Jokowi 38%, Fadli Zon: Pak Prabowo Sudah Menang

TRIBUNKALTIM.CO - Sebagian besar lembaga survei menyatakan Jokowi-Maruf Amin unggul dari Peabowo-Sandiaga. Tetapi, survei internal Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo-Sandiaga justru menyebut hasil yang bertolak belakang.

Hasil survei internal BPN Prabowo-Sandiaga Uno itu menyebutkan bahwa elektabilitas Prabowo-Sandiaga Uno unggul dari Jokowi-Maruf Amin.

Terkait elektabilitas Prabowo-Sandiaga Uno unggul melihat dari hasil survei internal BPN Prabowo-Sandiaga Uno, langsung dibenarkan Wakil Ketua Umum Partai Gerindra Fadli Zon.

Mengetahui hasil survei internal BPN Prabowo-Sandiaga Uno yakni elektabilitas Prabowo-Sandiaga Uno unggul, Fadli Zon sebut Prabowo-Sandiaga Uno menang.

 
WartaKotaLive melansir Kompas.com, Wakil Ketua Umum Partai Gerindra Fadli Zon memastikan survei yang dilakukan internal kubunya untuk mengukur elektabilitas calon presiden dan wakil presiden Prabowo Subianto-Sandiaga Uno sudah terukur.

Hasil survei internal Badan Pemenangan Nasional (BPN), pasangan Prabowo-Sandiaga diklaim sudah unggul atas pasangan Joko Widodo-Ma'ruf Amin.

"Sekali lagi, saya sampaikan survei-survei ini bagi kami adalah indikator," kata Fadli usai menghadiri "Antologi Puisi Politik Fadli Zon dan Sarasehan Budaya" di Restoran Al Jazeerah Polonia, Jakarta, Senin (8/4/2019) malam, seperti dikutip Antara.

Hal ini diungkapkan Fadli Zon menanggapi hasil survei lembaga survei Pusat Kajian Kebijakan dan Pembangunan Strategis (Puskaptis) yang menunjukkan Prabowo-Sandiaga unggul.

"Dalam survei kami, Pak Prabowo sudah menang. Prediksi saya sekitar 59-63 persen dan itu saya kira terukur," tambah Wakil Ketua DPR RI tersebut. 

Fadli mengatakan, yang terpenting sekarang ini, bagaimana menjaga agar suara rakyat dalam pemilihan umum betul-betul bisa terjaga dan tidak dicurangi.

Berkaitan dengan hasil survei Puskaptis itu dianggap bermasalah karena berbeda dengan kebanyakan hasil lembaga survei, Fadli menganggap, banyak hasil survei pernah bermasalah.

Anggota Dewan Pengarah BPN itu memberi contoh hasil survei pada ajang Pilkada DKI Jakarta, Jawa Tengah, maupun Jawa Barat.

"Artinya, survei tidak bisa lagi memotret keadaan yang sesungguhnya, dan deviasinya terlalu jauh," katanya.

Fadli menilai, lembaga-lembaga survei sebenarnya menjadi tim kampanye yang menjadikan survei sebagai alat propaganda atau alat kampanye.

Halaman
1234
Sumber: Warta Kota
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved