Sederet Fakta Kasus Dugaan Penganiayaan Audrey, Dari Soal Sindiran Hingga Pinjaman Uang

Audrey sebelumnya diberitakan menjadi korban belasan siswi SMA hingga kepalanya dibenturkan dan alat kelaminnya dirusak.Hasil visum faktanya begini

TRIBUNPONTIANAK.CO.ID/DESTRIADI YUNAS JUMASANI
Kapolda Kalimantan Barat Irjen Didi Haryono saat menjenguk korban dan ibu korban di Rumah Sakit Promedika Pontianak, Jalan Gusti Sulung Lelanang, Pontianak, Kalimantan Barat, Rabu (10/4/2019) siang. 

TRIBUNKALTIM.CO, PONTIANAK - Kasus dugaan penganiayaan terhadap Audrey, siswi SMP di Pontianak bak bola panas.

Audrey sebelumnya diberitakan menjadi korban belasan siswi SMA hingga kepalanya dibenturkan dan alat kelaminnya dirusak.

Hasil visum kemudian membantah pemberitaan sebelumnya bahwa Audrey telah diperlakukan secara keji.

Berikut adalah rangkuman peristiwanya:

 1. Pertanyakan Hasil Visum, Kuasa Hukum AU Beberkan Fakta Yang Terjadi Sebenarnya

Satu diantara 7 Kuasa Hukum pihak Audrey (14), Umi Kalsum, yang menjadi korban pengeroyokan dari tiga tersangka membeberkan berbagai fakta.

Fakta ini diungkapkan setelah pihak polisi mengumumkan hasil visum bahwa tidak terjadi apa-apa terhadap kliennya yang tengah mendapatkan perawatan intensif di Rumah Sakit Promedika.

Umi Kalsum, menyebutkan pihak kuasa hukum ataupun keluarga sampai sekarang tidak menerima hasil visum secara fisik baik itu visum pertama dan kedua seperti yang telah dijelaskan pihak Polresta bahwa telah dua kali dilakukan visum.

Kapolda Kalimantan Barat Irjen Didi Haryono saat menjenguk korban dan ibu korban di Rumah Sakit Promedika Pontianak - Terduga pelaku penganiayaan Audrey.
Kapolda Kalimantan Barat Irjen Didi Haryono saat menjenguk korban dan ibu korban di Rumah Sakit Promedika Pontianak - Terduga pelaku penganiayaan Audrey. (TRIBUNPONTIANAK.CO.ID/DESTRIADI YUNAS JUMASANI)

"Yang digoreng di masyarakat sekarang bahwa tidak ada goresan lebam dan lainnya, itu berdasarkan hasil visum yang diumumkan polisi,"ucap Umi Kalsum saat diwawancarai, Jumat (12/4/2019).

Ia menjelaskan bahwa mempunyai bukti gambar lebam dan itu didokumentasikan pihak keluarga setelah Audrey masuk rumah sakit.

Padahal kejadian tanggal 29 Maret dan tanggal 6 April Audrey masuk dirumah sakit, masih tampak jelas lebam baik di kaki, tangan maupun perutnya.

Sedangkan visum yang dilakukan pertama kali yaitu tanggal 5 April.

"Apakah itu kami rekayasa, ini semua ada fotonya. Terus polisi memang tidak pernah meminta gambar ini kepada kami, kami menunggu interaksi dari penyidik. Ini buktinya kaki dan tangan, ini sudah berapa hari masih tampak jelas," tegas Umu Kalsum yang menggebu-gebu saat berbicara.

Foto luka lebam pada badan Audrey ditegaskannya diambil di posisi saat di kasur rumah sakit.

Ia juga menjelaskan, kalaupun Audrey tidak terjadi apa-apa, tapi buktinya ia dirawat dirumah sakit dan ditangani dengan serius oleh dokter setempat.

Halaman 1 dari 4
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved