BREAKING NEWS - Diduga Serangan Fajar, 2 Pemuda Diamankan di Samarinda Beserta Uang Rp 33 ,4 Juta
Rabu (17/4/2019) pagi tadi dua pemuda diamankan karena diduga hendak melancarkan serangan fajar, di jalan Pramuka 2, Kota Samarinda.
Penulis: Christoper Desmawangga |
TRIBUNKALTIM.CO, SAMARINDA - Praktek dugaan money politic masih terjadi pada Pemilu 2019.
Rabu (17/4/2019) pagi tadi dua pemuda diamankan karena diduga hendak melancarkan serangan fajar, di jalan Pramuka 2, Kota Samarinda sekitar pukul 02.30 Wita.
Dua pemuda itu diamankan dengan sejumlah barang bukti, diantaranya surat undangan C6 sebanyak 40 lembar, amplop putih kecil berisi uang senilai Rp 100 ribu per amplop, amplop putih besar berisi uang senilai Rp 200 ribu per amplop, serta uang tunai yang tidak dimasukan ke amplop senilai Rp 28.600.000, total uang yang diamankan senilai Rp 33.400.000.
Selain itu, juga diamankan gambar dua caleg.
Dari informasi yang dihimpun, target dari keduanya yakni mahasiswa, dengan bayaran bervariasi senilai Rp 100 Ribu hingga Rp 200 ribu per orang yang mencoblos kedua caleg itu.
"Kami dapat informasi dari warga mengenai dugaan ini, lalu kami koordinasi dengan Gakkum Polresta Samarinda, lalu mengamankan dua pemuda ini," ucap Ketua Bawaslu Samarinda, Abdul Muin, Rabu (17/4/2019).
Lanjut dia menjelaskan, dari hasil pemeriksaan sementara, salah satu orang yang diamankan bertugas sebagai koordinator saksi.
Bahkan, alibi keduanya uang tersebut digunakan untuk membayar saksi.
"Alibinya untuk bayar saksi, namun kami masih mendalami lagi hal ini," jelasnya.
"Sudah sempat dibagikan ke warga atau belum, kami masih dalami lagi keterangannya," sambungnya.

Sementara itu, formulir C6 yang didapatkan oleh petugas, untuk digunakan memilih di TPS 9, jalan Prmuka 2, RT 6, Kelurahan Gunung Kelua, Kecamatan Samarinda Ulu.
Sebelum diamankan petugas, keduanya sempat terpergok oleh Linmas dan warga sekitar mengendap endap di belakang rumah warga, jalan Pramuka 2, RT 6.
"Kami kira maling, kami tangkap lalu bawa ke rumah pak RT. Kita tangkap mereka saat menyelinap ke belakang rumah warga. Ada dua orang, satu orang yang mengantar," ucap Kasmidi (39), Linmas di TPS 10.
"Saat kita mau tangkap, mereka sempat mau kabur, tapi berhasil kita amankan," sambungnya.
Usai mendapatkan keduanya, pihaknya pun melaporkan ke anggota Polisi yang bertugas di TPS.