Lebaran 2019
VIDEO - Jelang Operasi Ketupat, Dishub Lakukan Tes Urine dan Ramp Check di Terminal PPU
Jelang operasi ketupat atau pengamanan jelang Hari Raya Idul Fitri 1440 H, Dinas Perhubungan (Dishub) Kabupaten PPU menggelar tes urine dan ramp check
Penulis: Heriani AM | Editor: Rita Noor Shobah
TRIBUNKALTIM.CO, PENAJAM - Jelang operasi ketupat atau pengamanan jelang Hari Raya Idul Fitri 1440 H, Dinas Perhubungan (Dishub) Kabupaten Penajam Paser Utara (PPU) bersama Sat Lantas Polres PPU menggelar tes urine dan ramp check masing-masing untuk supir dan angkutan umum.
Diselenggarakan di Terminal Penajam, Jalan Provinsi Kilometer 1 Kecamatan Penajam, Kamis (23/5/2019).
Sebanyak 20 orang supir angkutan umum yang dilakukan test urine, beserta kendaraan miliknya.
Kegiatan ini merupakan langkah awal pencegahan atau antisipasi jelang operasi ketupat 29 Mei 2019 mendatang.
"Yang dilakukan adalah pengecekan kondisi kendaraan dan tes kesehatan dalam hal ini spesifik ke tes urine.
Tadi teman-teman telah melakukan tes kelayakan kendaraan dan ditemukan satu kendaraan yang dinyatakan tidak layak," kata Kepala Bidang Lalulintas dan Angkutan Dishub PPU, Fernando Hutagalung.

Kendaraan yang tidak layak adalah kendaraan antar kota dan provinsi, yang oleh Sat Lantas Polres PPU dilakukan penahanan KIR hingga kendaraan tersebut memenuhi syarat kelayakan.
Sedangkan hasil tes urine dari keseluruhan supir yang diperiksa, dinyatakan negatif atau terbebas dari pengaruh obat-obatan.
Pelaksanaan tes urine dan ramp chek ini sendiri dilakukan secara mendadak tanpa pemberitahuan sebelumnya.
"Namun ke depannya kegiatan ini akan rutin kami laksanakan hingga puncak arus mudik nanti," terangnya.
Fernando menjelaskan, selain angkutan darat, angkutan laut juga telah dilakukan pengecekan kelayakan beroperasi.
Bersama Dishub Perhubungan Laut Provinsi Kalimantan Timur dan Dishub Kota Balikpapan, pencekan dilakukan awal bulan Mei ini.
"Kenyataannya yang jadi polemik sekarang di angkutan jenis speedboat, tidak ada yang memiliki surat dan hanya diberi tanda oleh KSOP nomor sekian dan sekian," ungkapnya.
Dikhawatirkan juga, rata-rata speedboat ini tidak memiliki atau menyediakan pelampung yang ditakutkan akan membahayakan penumpang maupun supirnya.
Berbeda halnya dengan kapal klotok yang saat ini sudah cukup safety.