Breaking News

Ramadhan 2019

Jejak Masjid Tertua di Paser, Ada Peninggalan Jam Matahari Bisa Jadi Petunjuk Waktu Salat

Masjid Jami Nurul Ibadah di Desa Pasir Belengkong, Kecamatan Pasir Belengkong merupakan masjid tertua di Kabupaten Paser.

Editor: Sumarsono
TRIBUNKALTIM.CO/ SARASANI
Jam Matahari Masjid Jami Nurul Ibadah yang dulu digunakan untuk menentukan waktu salat sudah tiba, Kamis (23/5/2019). 

"Biasanya setiap tahun ada Safari Ramadan rombongan Bupati Paser, tapi tahun ini tidak ada. Semoga tahun depan ada, Safari Ramadan kita bisa mempererat ikatan tali silaturahmi, yang baik untuk meningkatkan semangat persatuan dan kebersamaan," tambahnya.

Masjid 145 tahun

Masjid Jami' Aji Amir Hasanudin Tenggarong kini sudah berusia 145 tahun sejak selesai dibangun pada 1874 silam, tepatnya pada masa pemerintahan Sultan Aji Muhammad Sulaiman sebagai Sultan Kutai ke-17 periode 1850-1899.

Masjid peninggalan Kesultanan Kutai ini masih berdiri kokoh di samping bangunan Kedaton Kesultanan Kutai di Jalan Monumen Timur Tenggarong.

Masjid tua ini ditopang 13 pilar yang menunjang interior bangunan masjid sehingga tampak kokoh.

Konon, tiang masjid ini didirikan waktu subuh sesuai kepercayaan warga Kutai.

Sedangkan sebagian besar konstruksi bangunan masjid terbuat dari kayu ulin yang didatangkan dari tanah hulu.

Secara fisik bangunan masjid ini tidak mengalami perubahan signifikan sejak pertama kali berdiri, bahkan kalaupun ada pemugaran karena kerusakan kecil, pihak masjid tidak sampai mengubah konstruksi bangunan aslinya.

Beberapa lantai keramik turun sekitar 3 cm akibat kondisi tanah yang labil. Pada pembangunannya dulu, lantai keramik masjid hanya direkatkan dengan pasir, tanpa semen seperti umumnya konstruksi masjid pada zaman sekarang.

"Kami hanya melakukan pengecatan ulang agar warnanya tak pudar, tetap sama sesuai warna dasarnya. Itupun harus seizin pihak kesultanan," kata

Edy Sofyansyah, Seksi Ibadah Masjid Jami' Aji Amir Hasanuddin.

Warna cat bangunan masjid didominasi putih, kuning dan hijau.

Masjid Jami' Aji Amir Hasanuddin Tenggarong ini merupakan peninggalan Kesultanan Kutai pada masa pemerintahan Sultan Aji Muhammad Sulaiman sebagai Sultan Kutai ke-17 periode 1850-1899. Masjid berusia 145 tahun ini masih berdiri kokoh dan digunakan salat tarawih selama ramadhan
Masjid Jami' Aji Amir Hasanuddin Tenggarong ini merupakan peninggalan Kesultanan Kutai pada masa pemerintahan Sultan Aji Muhammad Sulaiman sebagai Sultan Kutai ke-17 periode 1850-1899. Masjid berusia 145 tahun ini masih berdiri kokoh dan digunakan salat tarawih selama ramadhan (TRIBUN KALTIM/RAHMAT TAUFIQ)

Pengaruh syiar Islam dari Jawa ke Kerajaan Hindu Tertua begitu kental.

Sehingga konstruksi bangunan masjid ini menyerupai Masjid Demak di Jawa Tengah.

Masjid ini memiliki 19 pintu mengelilingi bangunannya agar para jamaah bisa masuk lewat segala penjuru.

Sumber: Tribun Kaltim
Halaman 2 dari 4
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved