Liga Indonesia
Peluang Emas Persib Bandung Gagal Dieksekusi, Robert Rene Sebut Masih Wajar, Pemain Tak Salah
Penampilan Febri Hariyadi saat Persib Bandung meladeni Semen Padang mendapat sorotan tajam, Robert Rene Alberts memberikan tanggapannya
Penulis: Doan Pardede |
TRIBUNKALTIM.CO - Penampilan Febri Hariyadi saat Persib Bandung meladeni Semen Padang mendapat sorotan tajam.
Saat situasi menguntungkan Persib Bandung, Febri Heriyadi dinilai mengambil keputusan yang salah.
Peluang-peluang yang menguntungkan Persib Bandung tersebut tak dimanfaatkan Febri Heriyadi dengan baik.
Bahkan, Febri Heriyadi disebut-sebut seolah menjadi 'kartu mati' di lini serang Persib Bandung, karena operan maupun eksekusi akhirnya jauh dari sasaran.

Terkait hal ini, seperti dilansir Simaung.com, pelatih Persib Bandung Robert Rene Alberts memberikan tanggapan.
Menurut pelatih Persib Bandung Robert Rene Alberts, Febri Hariyadi sebenarnya sudah berusaha dengan keras.
Namun, kata dia, adalah kalanya memang seorang pemain kehilangan sentuhan terbaik pada suatu pertandingan, termasuk saat Persib Bandung meladeni Semen Padang tersebut.
Dan hal itu, pelatih Persib Bandung Robert Rene Alberts, adalah hal yang wajar.
Apalagi, kata dia, kondisi lapangan tidak dalam keadaan yang baik karena rumput terlalu tinggi dan basah.
Dalam beberapa kesempatan Febri mempunyai celah untuk melepas umpan matang ke mulut gawang tetapi arahnya berantakan.
“Jadi itu cukup menyulitkan dia dan beberapa kali crossingnya tidak terlalu bagus. Itu karena keadaan lapangan yang membuat Febri cukup kesulitan,” tutur pelatih 64 tahun itu.
Final pass pemain Persib memang bermasalah hingga minim umpan matang yang bisa dimanfaatkan duet Ezechiel N’douassel dengan Artur Gevorkyan.
Robert menyebut kondisi lapangan yang dirasa belum memenuhi standar menjadi kendala.
Apalagi Persib memang bermain pendek dari kaki ke kaki dalam membangun serangan.
“Kamu harus melihat keadaannya seperti yang saya katakan soal kondisi lapangan. Tidak seperti Padang yang memainkan counter attack, kami lebih membangun (build up) dan itu lebih sulit,” tukasnya.