Sosok Rofik, Pengebom Bunuh Diri di Pospam Kartasura Sukoharjo di Mata Rekannya, Korban Cuci Otak
Begini sosok Rofik Asharudin, terduga pelaku bom bunuh dini di Pospam Kartasura, Sukoharjo. Pernah jual gorengan dan korban cuci otak
TRIBUNKALTIM.CO - Aksi pengeboman di Pospam Kartasura, Sukoharjo, terjadi jelang Lebaran 2019, mengagetkan banyak pihak.
Apalagi korbannya masih tergolong sangat muda, berusia 22 tahun.
Sosok Rofik Asharudin (22), terduga pelaku bom bunuh diri di Pospam Kartasura, diungkapkan oleh orang-orang yang mengenal dirinya.
Satu diantaranya adalah Masil (19), teman sepermainan Rofik Asharudin yang tinggal di Desa Wirogunan, Kartasura, Sukoharjo.
Masil mengungkapkan, Rofik Asharudin beberapa waktu terakhir memiliki kepribadian yang tertutup.
Kendati demikian, Masil mengaku masih sesekali berkomunikasi dengan Rofik Asharudin.
Hanya saja, Masil dan teman-temannya yang lain tidak mengetahui penyebab pasti yang membuat Rofik Asharudin mengalami perubahan drastis.
Masil menduga, Rofik Asharudin dicuci otaknya oleh orang yang tak dikenal hingga berperilaku radikal.
Apalagi, semenjak Rofik Asharudin enggan diajak untuk pergi ke masjid.
Apalagi, Rofik Asharudin diketahui kerap menghilang secara misterius dan tiba-tiba pulang ke rumah.
"Dulu bahkan sampai masuk ke akun Facebook Info Cegatan Solo, masuk daftar orang hilang," tutur Masil.
Pelaku Bom Bunuh Diri Sukoharjo Masih Bernyawa, di Bawa ke RS Bhayangkara Semarang
Bom Bunuh Diri di Sukoharjo, Sumadi Mengira Suara Ban Meletus, Didekati Ada Pria Perutnya Berlobang
Diketahui, terduga pelaku bom bunuh diri di Pospam Kartasura ini terbilang cukup muda.
Usianya baru menginjak 22 tahun.
Dulu Rofik Asharudin kerap mendatangi masjid.
Namun setelah lulus dari SMK di Solo, Rofik Asharudin jarang terlihat di masjid.
Hal ini disampaikan oleh Kepala Dusun Kranggan Kulon, Sudalmanto (51).