Warga Balikpapan Ini Mengeluh Dua Hari Tidak Tidak Tidur dan Sahur, Karena Banjir
Warga Kota Balikpapan ini mengeluh tak bisa tidur dan sahur tiap kali hujan turun. Pasalnya rumahnya di Klandasan Ulu terkena banjir
Penulis: Siti Zubaidah | Editor: Rafan Arif Dwinanto
TRIBUNKALTIM.CO, BALIKPAPAN - Warga RT 35 dan RT 40 Kelurahan Klandasan Ulu, Kota Balikpapan menjadi korban banjir setiap turun air hujan.
Selama Ramadhan ini, para warga harus bersiaga tengah malam agar menjaga harta benda agar tidak terendam air banjir.
Salah satu warga, Hj. Endang mengatakan, tinggi air banjir semalam mencapai pingang orang dewasa.
Sekitar satu meter lebih, banjir di kawasan tempat tinggalnya bukan yang pertama.
Melainkan sangat seting terjadi.
"Sudah dua malam banjir tinggi, kasur dan barang terendam, itu kami jemur," keluhnya.
Menurutnya, banjir yang melanda semalam selama hampir empat jam.
"Mulai pukul 01:00 Wita sampai pukul 04:00 subuh, terpaksa setiap hujan tidak tidur karena banjir," katanya
Sementara Endi Niftang Ketua RT 40 Kelurahan Klandasan Ulu, Balikpapan Kota mengatakan, banjir melanda kawasannya hampir setiap hujan pasti banjir.
Dia pun menyebutkan, dua malam tidak saur, hanya urusin banjir. "Arus banjir semalam sangat deras, membuat warga was-was, banjir selama 4 jam," katanya.
Walikota Tinjau
Walikota Balikpapan Rizal Effendi bersama unsur muspida sidak ke lokasi banjir di kawasan belakang Hotel Novotel Balikpapan, Kelurahan Klandasan Ulu, Kecamatan Balikpapan Kota.
Rizal Effendi juga memantau banjir di Kelurahan Damai Bahagia, Kecamatan Balikpapan Selatan, Selasa (4/6/2019).
Dalam tinjauanya Rizal Effendi menyebutkan, akan menurunkan alat berat untuk segera mengeruk drainase dan paret yang berada di kawasan tersebut.
"Langkah awal dulu, agar cepat ditangani, kita sediakan alat berat untuk mengeruk sedimentasi di sini.