Sejak Semalam Hingga Siang Ini, Banjir di Bengkuring Mulai Surut 10 Cm
permukiman Bengkuring, Kelurahan Sempaja Timur, Kecamatan Samarinda Utara jadi salah satu lokasi yang terlama dan terparah tergenang banjir.
Penulis: Christoper Desmawangga | Editor: Samir Paturusi
TRIBUNKALTIM.CO,SAMARINDA - Kawasan permukiman Bengkuring, Kelurahan Sempaja Timur, Kecamatan Samarinda Utara jadi salah satu lokasi yang terlama dan terparah tergenang banjir.
Dari 51 RT yang ada, terdapat 43 RT tergenang banjir. Dengan jumlah penduduk mencapai 9.197 jiwa dari 3.153 kepala keluarga (KK) jadi korban banjir.
Sedangkan kedalaman air cukup bervariasi, mulai dari 10 Cm - 1 M lebih. Namun, dari pantauan BPBP Kota Samarinda, kondisi air cenderung mengalami penurunan hingga 10 Cm dari malam hari kemarin, Senin (10/6) hingga siang hari ini, Selasa (11/6).
"Luasan tetap, tapi air cenderung turun. Mulai dari tadi malam sampai sekarang ini, sekitar 10 Cm turunya," ucap Sekretaris BPBD Kota Samarinda, Hendra AH, Selasa (11/6/2019).

Ia menjelaskan, hingga saat ini BPBD Kota Samarinda belum mendirikan maupun menetapkan suatu tempat untuk dijadikan tempat pengungsian.
Namun, sejumlah warga memilih untuk mengungsi di masjid maupun di gedung sekolahan, seperti yang dilakukan masyarakat Bengkuring, tidak sedikit yang tinggal sementara di masjid dan gedung sekolah.

"Kalau dari kami belum ada, termasuk di Bengkuring ini juga belum ada kita dirikan tempat mengungsi.
Ada yang bertahan di rumahnya, ada juga memilih ke rumah kerabatnya yang tidak tergenang banjir, dan ada juga yang ke masjid," ujarnya.
Terkait dengan sejumlah bantuan untuk korban banjir, pihaknya menggelontorkan dana tanggap darurat mencapai Rp 2,8 ,miliar, yang dipergunakan untuk makanan siap saji, sembako, air mineral, dan penerangan.

"Untuk bahan makanan kita serahkan ke Tagana, Dinsos, karena di sana dapur umum utama," kata Hendra.
Sejauh ini, dari data terdapat kurang lebih 32 ribu warga yang jadi korban banjir, di tiga kecamatan, diantaranya Samarinda Utara, Samarinda Ulu dan Sungai Pinang.
Sementara waktu tanggap darurat diberlakukan selama tujuh hari dimulai tanggal 7-13 Juni. Namun, jika dalam jangka waktu tanggap darurat kondisi banjir belum juga mengering, besar kemungkinan masa tanggap darurat akan diperpanjang.
"Tujuh hari, melihat situasi saja, bisa diperpanjang," imbuhnya.
Mulai hari ini, Selasa (11/6) posko di Bengkuring pindah ke Jalan Bengkuring Raya 1 akibat tempat sebelumnya juga tergenangi banjir. (*)
Subscribe official YouTube Channel