Banjir di Kubar
8 Kampung di Tering Kubar Terendam Banjir Satu Meter, Warga Mesti Waspada Banjir
Kali ini Kabupaten Kubar Kalimantan Timur dilanda banjir. etinggian air mencapai satu meter, menggenangi pemukiman di bantaran Sungai Mahakam.
TRIBUNKALTIM.CO, SENDAWAR – Debit air Sungai Mahakam di Kabupaten Kutai Barat (Kubar), Provinsi Kalimantan Timur, terus mengalami peningkatan.
Pengamatan Tribunkaltim.co, hingga Minggu (16/6/2019), ketinggian air mencapai satu meter, menggenangi pemukiman warga yang ada di bantaran Sungai Mahakam, Kalimantan Timur.
Salah satunya adalah Kecamatan Tering, Kabupaten Kubar, Provinsi Kalimantan Timur tercatat ratusan rumah di delapan kampung di daerah itu terendam banjir dengan ketinggian air mencapai satu meter.
Warga yang bermukim di sekitar bantaran sungai mulai mewaspadai sergapan banjir di Kubar.
Sejauh ini memang saat ini ada delapan kampung yang sudah terendam banjir antaran 50 cm hingga satu meter.
"Delapan kampung itu yakni Muyup Ilir, Muyub Ulu, Kampung Baru, Tukul, Jelmuq, Tering Baru, Tering Lama Ulu dan Tering Seberang,” tutur Camat Tering, Bonifasius Satuq, pukul 14.40 Wita kepada Tribunkaltim.co pada Minggu (16/6/2019).
Hujan deras yang terus mengguyur wilayah Kubar dan sekitarnya kata Boni, dengan intesitas sedang hingga lebat.
Baik itu pagi, siang, sore dan malam dengan jeda waktu yang tidak telalu lama mengakibatkan air sungai Sungai Mahakam meluap.
“Bajir ini juga kiriman dari hulu, yang mana di daerah huu kemarin banjir dan saat ini sudah surut, jadi giliran kubar lagi yang terkena banjir,” jelasnya.
Hingga sore ini kata Boni, debit air Sungai Mahakam terus naik.
Kendati demikian banjir tersebut berlum mengkhawatirkan warga setempat.
Pasalnya masyarakat yang bemukim di delapan kampung yang letaknya di bantaran sungai ini belum terlihat ada tanda–tanda melakukan pengungsian.
Hingga menepikan perabot rumah tangga mereka ke tempat yang aman atau lebih tinggi.
Sebab kondisi banjir saat sekarang belum terlalu besar dan rata–rata rumah warga di kampung tersebut rumah panggung.
”Tidak menuyup kemungkinan kalua sudah besar warga pasti mengungsi. Tapi kalua kodisi saat ini masiih aman,” kata Boni.