Andre Rosiade Ungkap Ada Parpol Koalisi Adil Makmur yang Diam-diam Ajukan Proposal ke Jokowi

Andre Rosiade ungkap yang terjadi sebelum Prabowo bubarkan Koalisi Adil Makmur. Ternyata sudah ada parpol yang ajukan proposal gabung ke Jokowi

Editor: Rafan Arif Dwinanto
TRIBUNNEWS/IRWAN RISMAWAN
Capres dan Cawapres nomor urut 02 Prabowo Subianto (kiri) dan Sandiaga Uno (kedua kiri) usai memberikan keterangan pasca putusan Mahkamah Konstitusi (MK) yang menolak gugatan terkait perolehan suara Pilpres 2019 di kediaman Prabowo Subianto di Jakarta, Kamis (27/6/2019) malam. Dalam keterangannya, Prabowo Subianto dan Sandiaga Uno menerima hasil keputusan Mahkamah Konstitusi terkait gugatan Pilpres 2019. 

TRIBUNKALTIM.CO  - Beberapa partai yang semula tergabung di Koalisi Adil Makmur perlahan terlihat merapat ke Pemerintah Jokowi.

Terlebih setelah KPU RI menetapkan Jokowi-Maruf sebagai pemenang Pilpres 2019, setelah Mahkamah Konstitusi menolak permohonan Prabowo-Sandi.

Wakil Sekretaris Jenderal Partai Gerindra, Andre Rosiade mengaku tidak kaget melihat partai yang dulunya tergabung dalam Koalisi Adil Makmur, Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo-Sandi bergabung ke koalisi pemerintah presiden terpilih Joko Widodo (Jokowi).

Bahkan Andre Rosiade menyebut pihaknya sempat mendengar kabar ada partai yang sudah mengajukan proposal kepada pihak Jokowi.

Hal tersebut disampaikan Andre Rosiade dalam tayangan Sapa Indonesia Pagi unggahan kanal YouTube KOMPASTV, Senin (1/7/2019).

Pembawa acara Timothy Marbun menyebut Partai Demokrat dan PAN sudah menunjukkan tanda-tanda akan merapat ke kubu petahana dengan membangun komunikasi.

"Dengan pembubaran BPN kemarin Mas Andre, apakah akan merelakan partai-partai yang tadinya bersama dengan Anda mengusung Pak Prabowo untuk bergabung kalau mereka bisa bergabung ke koalisi?," tanya Timothy Marbun.

Calon Presiden Prabowo Subianto. Saat sidang MK sengketa Pilpres 2019 masih berlangsung, Prabowo Subianto terbang ke Jerman. Namun, Prabowo Subianto akan kembali sebelum sidang putusan MK.
Calon Presiden Prabowo Subianto. Saat sidang MK sengketa Pilpres 2019 masih berlangsung, Prabowo Subianto terbang ke Jerman. Namun, Prabowo Subianto akan kembali sebelum sidang putusan MK. (TRIBUNNEWS/IRWAN RISMAWAN)

Andre Rosiade mengaku tanpa Prabowo membubarkan BPN pada Jumat (28/6/2019), partai-partai yang pernah mendukungnya sudah mulai berkomunikasi dengan pihak Jokowi.

"Ya, tanpa kita bubarkan koalisi dan BPN di hari Jumat kemarin saja mereka sudah komunikasi ya," ujar Andre Rosiade.

Bahkan Andre Rosiade menyebut ada partai yang sudah mengajukan proposal kepada pihak Jokowi tanpa menjelaskan proposal apa yang dimaksud.

"Sudah bertemu, komunikasi, kita mendengar sayup-sayup ada proposal segala," lanjut Andre Rosiade.

Andre Rosiade pun kembali meluruskan maksud Prabowo membubarkan BPN, yakni untuk mengembalikan mandat pada setiap parpol.

"Bubarkan itu kan sengaja oleh Pak Prabowo untuk mengembalikan mandat, karena koalisi ini kan dibangun berdasarkan Pilpres 2019."

"Setelah pilpres selesai, prosesnya selesai, tentu mandat ini dikembalikan," terang Andre Rosiade.

Prabowo disebut ingin agar seluruh partai yang pernah mendukungnya bisa menentukan pilihan politik masing-masing.

Halaman
123
Sumber: TribunWow.com
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved