Peran Senyap Luhut, JK, Hingga Budi Gunawan Dalam Rekonsiliasi Jokowi-Prabowo Setelah Pilpres 2019
Arsul Sani ungkap peran Luhut Binsar Pandjaitan, Jusuf Kalla, hingga Budi Gunawan dalam rekonsiliasi Jokowi dan Prabowo di Stasiun MRT
TRIBUNKALTIM.CO - Peran Senyap Luhut, JK, Hingga Budi Gunawan Dalam Rekonsiliasi Jokowi-Prabowo Setelah Pilpres 2019.
Diketahui, Jokowi dan Prabowo akhirnya bertemu dan bercakap di Stasiun MRT.
Ini merupakan rekonsiliasi keduanya setelah Pilpres 2019 berakhir.
Pertemuan Jokowi dan Prabowo ini pun diapresiasi banyak pihak, lantaran menyejukkan kondisi politik Tanah Air.
Namun, rupanya pertemuan ini terselenggara berkat bantuan banyak pihak.
Diantaranya Luhut Binsar Pandjaitan, Jusuf Kalla, hingga Kepala BIN Budi Gunawan.
Komunikasi antara kubu Joko Widodo dan Prabowo Subianto rupanya sudah dimulai sejak jauh-jauh hari yaitu sejak hari pencoblosan pada 17 April 2019 lalu.
Wakil Ketua Tim Kampanye Nasional Jokowi-Ma'ruf Amin yang juga Sekretaris Jenderal PPP, Arsul Sani mengatakan, proses komunikasi sudah dimulai saat koalisi pendukung Jokowi bertemu selepas pemungutan suara.
"Sesungguhnya sejak selesai pemungutan suara ditutup dan kita kumpul di Sarinah itu maka proses komunikasi antara 01 dan 02 dimulai," kata Arsul di Sentul, Bogor, Minggu (14/7/2019).
Arsul menuturkan, proses komunikasi tersebut memang tidak sepenuhnya terbuka.
Ia menyebut, proses komunikasi juga dilakukan secara senyap.
"Ada yang kemudian muncul misalnya pak Luhut melakukannya dan Pak Luhut menyampaikan ke publik.
Tapi kan ada juga yang melakukan itu diam-diam dan di akhir saja baru muncul seperti Pak Jusuf Kalla," ujar Arsul Sani.
Arsul mengatakan, Kepala Badan Intelijen Negara Budi Gunawan merupakan salah seorang tokoh yang memainkan peran diam-diam tersebut dalam membangun komunikasi antarkedua kubu.
Ia melanjutkan, elite partai politik anggota Koalisi Indonesia Kerja dan Partai Gerindra yang mengusung Prabowo juga mempunyai peran yang lebih teknis dalam merancang pertemuan Jokowi dan Prabowo.