Berita Pemprov Kalimantan Timur

Cegah Stunting di Kaltim, Pemerintah Naikkan Bantuan Sembako dari Rp 110 Ribu Jadi Rp 150 Ribu

Bantuan sosial pangan program sembako sangat membantu pemerintah daerah menyukseskan pencegahan stunting.

HUMASPROV KALTIM/NORJAYA
Plt Asisten Pemerintahan dan Kesra Setda Provinsi Kaltim Moh Jauhar Efendi foto bersama usai membuka Rapat Koordinasi (Rakor) dan Sosialisasi Bantuan Sosial Pangan Program Sembako di Hotel Selyca Samarinda, Kamis (19/2/2020). 

SAMARINDA - Bantuan sosial pangan program sembako sangat membantu pemerintah daerah menyukseskan pencegahan stunting.

Stunting adalah penyakit tumbuh kembang anak dikarenakan masalah gizi kronis yang disebabkan oleh asupan gizi yang kurang dalam waktu lama.

Bantuan sosial pangan program sembako merupakan program pemerintah pusat yang kemudian direalisasikan ke daerah-daerah untuk mengatasi masalah stunting.

"Kelompok warga miskin sangat rentan mengalami penurunan daya beli. Karena itu, bantuan kepada keluarga penerima manfaat dinaikkan. Awalnya Rp110 ribu per kepala keluarga per bulan, kini naik menjadi Rp150 ribu," kata Plt Asisten Pemerintahan dan Kesra Setda Provinsi Kaltim Dr Moh Jauhar Efendi ketika membuka Rapat Koordinasi (Rakor) dan Sosialisasi Bantuan Sosial Pangan Program Sembako di Hotel Selyca Samarinda, Kamis (19/2/2020).

Jauhar mengatakan dengan program tersebut diharapkan gizi dan tumbuh kembang anak semakin baik. Karena, bantuan tersebut bukan hanya untuk membeli beras atau gula.

Tetapi juga bahan makanan lainnya, yaitu kacang-kacangan maupun buah-buahan. Bantuan ini diberikan melalui e-Money atau biaya non tunai.

"Jadi, masyarakat membeli sembakonya di e-Warung yang ada di daerah-daerah. Sehingga bantuan tersebut betul-betul tepat sasaran dan tidak disalahgunakan," jelasnya. (jay/sul/adv)

Tags
stunting
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA
KOMENTAR

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved