Virus Corona
WHO Bela China dari Tudingan Donald Trump Soal Laboratorium Wuhan Biang Kerok Virus Corona Berasal
WHO akhirnya membela China dari tudingan Presiden Amerika Serikat Donald Trump soal Virus Corona berasal dari Laboratorium di Wuhan
TRIBUNKALTIM.CO - WHO akhirnya membela China dari tudingan Presiden Amerika Serikat Donald Trump soal Virus Corona berasal dari Laboratorium di Wuhan.
Tudingan tak main-main dari Presiden Amerika Serikat, Donald Trump soal asal mula Virus Corona dari Laboratorium di China, kini berbuntut panjang.
Pasalnya tak ada bukti yang mengarahkan bahwa Laboratorium di Wuhan sebagai biang kerok kasus Virus Corona di dunia.
Kini Badan Kesehatan Dunia ( WHO ) pasang badan untuk China dari tudingan Donald Trump.
Presiden Amerika Serikat Donald Trump pekan lalu mengatakan, pemerintahannya berusaha menentukan apakah virus tersebut berasal dari Laboratorium di kota Wuhan, tempat pertama kali covid-19 muncul pada Desember.
• Presiden Korea Utara Kim Jong Un Dikabarkan Sakit, Ini yang Dilakukan Intelejen Anggota Donald Trump
• Pengacara di Negeri Donald Trump, Israel dan 40 Negara Lain Gugat China Triliunan Soal Virus Corona
• Rocky Gerung Beber Fakta Terbalik Antara Donald Trump dan Jokowi, Presiden Tak Bisa Ambil Keputusan
Dalam konferensi pers di Gedung Putih, Donald Trump menuturkan sembari menunggu investigasi yang dilakukan China, Amerika Serikat juga menggelar penyelidikan.
"Jika memang terjadi kesalahan, maka itu adalah kesalahan.
Tetapi jika mereka ternyata bertanggung jawab, tentunya ada konsekuensinya," ancam Donald Trump mengutip Kompas.com.
Dilansir Bloomberg Sabtu (18/4/2020), sejumlah politisi Partai Republik menuding Beijing karena covid-19, yang mulai mewabah pada akhir Desember 2019.
Mereka mengklaim, Virus Corona itu bocor dari Laboratorium dalam sebuah eksperimen, dan merancang undang-undang untuk menuntut ganti rugi.
Tak hanya itu. Kaum Republikan juga menuding oposisi, Partai Demokrat, yang membela Beijing dengan menyatakan mereka sebagai "aset China".
Presiden Amerika Serikat, Donald Trump menuturkan, hubungan mereka dengan Negeri "Panda" berjalan baik-baik saja hingga virus itu mulai menyebar ke seluruh dunia.
Presiden berusia 73 tahun itu mengatakan, jika ditanya apakah dia marah kepada China, reaksinya bakal bergantung kepada perkembangan di lapangan.
• Pandemi Corona di Amerika Serikat, Warga Berburu Aksesori Perawatan Rambut Saat Jalani Isolasi
"Apakah ini adalah kesalahan yang tak bisa dikendalikan, ataukah ini merupakan kesengajaan? Terdapat perbedaan besar di antara dua jawaban ini," kata dia.
Pekan lalu, tim kampanye sang presiden mengirim surel yang menuduh pemerintahan Presiden Xi Jinping berbohong mengenai wabah yang terjadi.