News Video

NEWS VIDEO Melihat Lebih Dekat Ruang Isolasi Covid-19 di RSKD Balikpapan

Dalam kesempatan itu, Tribun Kaltim dilengkapi alat pelindung diri lengkap memasuki ruang isolasi salah satu rumah sakit rujukan di Balikpapan

Editor: Faizal Amir

TRIBUNKALTIM.CO- Pandemi Covid-19 nyatanya hingga kini tak kunjung usai. Hari demi hari jumlah kasus pasien terkonfirmasi positif di Indonesia justru terus bertambah.

Tak dipungkiri para dokter, perawat, maupun tenaga medis pun kian hari makin lelah. Apalagi rutinitas mereka yang wajib mengenakan baju hazmat tak bisa dipisahkan ketika hendak bertemu pasien Covid-19.

Sudah hampir empat bulan berjalan mereka terus berjibaku dengan kondisi ini. Nampak mata mereka terlihat lelah namun wajahnya sumringah, ketika Tribun Kaltim berkesempatan melihat ruang gerak kerja mereka.

Dalam kesempatan itu, Tribun Kaltim dilengkapi alat pelindung diri lengkap memasuki ruang isolasi salah satu rumah sakit rujukan di Balikpapan, Kalimantan Timur.

Ya, tepatnya berada di RSUD Kanujoso Djatiwibowo. Rumah sakit ini memiliki sejumlah ruang isolasi dengan kiranya 80 kapasitas bed untuk menampung pasien Covid-19 di kota minyak.

Ada ruang bernama Mawar digunakan untuk pasien PDP, Soka untuk pasien positif Covid-19, Kemuning sebagai ruang isolasi tambahan, serta ICU sebagai tempat pasien Covid yang membutuhkan penanganan ekstra.

"Jadi inilah ruangan kami di RSKD untuk merawat pasien Covid-19. Kalau masuk pun tidak gampang ada tiga lapis pintu yang sudah disesuaikan dengan zonanya," kata Wakil Direktur Pelayanan, dr. Achmad Zuhro Ma'ruf, saat mendampingi Tribun Kaltim keliling ruang isolasi.

Dijelaskannya, semua ruang isolasi di RSKD yang diperuntukkan bagi pasien Covid-19 telah memiliki alat untuk menyaring udara bertekanan negatif, yakni Hepafilter atau biasa dikenal dengan Exhaust Fan.

Dari pengamatan, setiap kamar memiliki dua buah alat ini. Satu tertempel di di dinding untuk menyerap udara dan menyaringnya keluar. Dan satu lagi menjadi alat sirkulasi didalam ruangan.

Pun penglihatan Tribun Kaltim, yang membedakan ruang isolasi dengan ruang rawat inap biasa hanyalah alat itu. Semua fasilitas, tempat tidur, televisi, dan pendigin ruangan ada tersedia.

"Jadi memang alat hepafilter ini untuk menyaring udara yang kotor, kemudian dibuang keluar. Dan waktu dibuang juga sudah dipastikan aman karena sudah melalui penyaringan. Sementara biasanya dalam satu kamar ini terisi 2-4 orang," bebernya.

Meski begitu lain halnya ketika berada di ruang ICU Covid-19, para perawat dan penjagaan strerilitas diri semakin ketat. Pun terlihat ruang isolasi itu nampak transparan dari luar seperti.

Tribun Kaltim juga mencoba melihat lebih dekat, tampak satu dokter dan seorang perawat sedang mengambil swab ketiga pasien di ruang ICU. Mereka tampak menenangkan pasien agar tak ikut tegang.

Seorang dokter yang menggunakan APD lengkap berwarma putih itu pun nampak menuliskan sesuatu di bagian punggung belakang bajunya. Ternyata tulisan "AKU KUAT" menjadi salah satu stimulus yang diberikan pada para pasien untuk termotivasi agar bisa sembuh dari penyakit asal Wuhan,China itu.

Sementara, dari indra pendengaran, didalam ruang ICU juga tak ada suara juga yang bisa masuk, sehingga komunikasi antar perawat yang berada di zona hijau dan merah pun memerlukan Handy Talky.

Halaman
12
Sumber: Tribun Kaltim
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved