News Video
NEWS VIDEO Unjuk Rasa dengan Seni di Samarinda Sebagai Bentuk Penolakan UU Cipta Kerja
Aksi massa yang tergabung dari para seniman, dan juga para mahasiswa tersebut. Atau disebut kumpul-kumpul seni cabut Omnibus Law (Kukus Omnibus).
Penulis: Muhammad Riduan |
TRIBUNKALTIM.CO, SAMARINDA - Tolak Omnibuslaw UU Cipta Kerja, gelar pertunjukan kesenian di Simpang Flyover Air Hitam, Samarinda, Senin (19/10/2020).
Aksi massa yang tergabung dari para seniman, dan juga para mahasiswa tersebut. Atau disebut kumpul-kumpul seni cabut Omnibus Law (Kukus Omnibus). Yang mana juga termasuk dalam Aliansi Kaltim Menggugat.
Menampilkan berbagai macam pertunjukan, di antaranya Pantomim, mural, tari atau dance, Teater, puisi, musik dan karaoke ceria.
Menurut keterangan Wisnu Juliansyah juru bicara, kegiatan penolakan Omnibus Law ini memang serentak dilakukan di titik-titik tertentu di Kaltim.
Namun di sini sedikit berbeda dengan aksi yang dilakukan oleh massa aksi lainnya, yitu dengan menampilkan pertunjukan seni.
"Kalau untuk di sini kami sebut Kumpul-kumpul seni, bersama-sama dengan mahasiswa, melakukan perwalanan dan penolakan Omnibus Law UU Cipta Kerja," ungkapnya saat diwawancara TribunKaltim.co, Senin (19/10/2020).
Dengan berbagai macam pertunjukan yang ditampilkan, ia mengungkapkan bahwa sesuai dengan tema mereka yang mana melawan untuk gembira.
Mengapa melaksanakan kegiatan di Simpang Empat baha Flay Over Air Hitam karena lokasi tersebut merupakan titik sentral di Kota Samarinda. "Sehingga atensi warga Samarinda, ke kami," ujarnya.
Aksi yang mereka lakukan tersebut, juga sebagai persiapan diaksi serentak secara nasional selanjutnya, pada tanggal 20-22 Oktober 2020.
IKUTI >> News Video
IKUTI >> News Video