Kutai Timur

Selamat setelah Lima Kali Diseret Buaya ke Air

Buaya nyaris memangsa Adut (55 tahun). Beruntung Adut masih berpikir jernih untuk mencolok mata buaya yang menyeretnya.

Editor: Fransina Luhukay
zoom-inlihat foto Selamat setelah Lima Kali Diseret Buaya ke Air
tribunkaltim/kholish chered
Adut (berbaring) dan Warsiti saat ditemui di RS Prima Sangatta, Jumat (23/9).
SANGATTA, tribunkaltim.co.id- Cerita tentang keganasan buaya Sangatta kembali berulang. Kali ini, seekor buaya nyaris memangsa Adut (55 tahun). Beruntung Adut masih berpikir jernih untuk mencolok mata buaya yang menyeretnya ke dalam sungai berulang-ulang.

Ditemui di ruang perawatan RS Prima Sangatta, Jumat (23/9) siang, Adut yang didampingi keluarganya menceritakan peristiwa pilu yang sempat mengancam nyawanya yang terjadi di tepi Sungai Sangatta pada kawasan Munthe II, Kecamatan Sangatta Utara, Kamis (22/9) petang.

"Waktu itu saya mandi menjelang petang setelah bekerja di ladang. Saat saya menggosok badan dengan handuk, tiba-tiba seekor buaya menyerang saya dari arah depan. Setelah itu ia menyeret saya ke arah sungai. Saya sempat berpegangan pada tepi jamban. Namun karena kuatnya tarikan, pegangan saya terlepas," katanya.

Akhirnya, tubuh Adut pun terseret ke dalam sungai beberapa meter. Beruntung ia masih bisa berpikir cepat. "Saat itu saya langsung mencolok mata buaya itu. Gigitan pertamanya di paha kiri saya pun terlepas. Namun hanya beberapa detik saya berenang menjauh, buaya itu kembali menyambar pergelangan tangan kanan saya. Saya pun diseret masuk ke dalam sungai" katanya.

Merasa taktik pertamanya berhasil, ia kembali mencolok mata buaya. "Pergelangan tangan kanan saya dilepasnya. Lalu saya berenang. Ternyata buaya kembali mengejar dan menggigit lengan kanan saya," katanya.

Taktik mencolok mata kembali dilakukan, dan gigitan pun terlepas. Namun buaya itu kembali menyambar pergelangan tangan kiri. "Saat itu kembali matanya saya colok. Ketika terlepas dan saya berenang, ia kembali menyambar betis kiri," katanya.

Tanpa diduga, itulah momentum yang tepat bagi Adut untuk melakukan perlawanan. "Akhirnya, dalam kondisi kesakitan, saya colok kedua matanya sekuat-kuatnya dengan dua tangan. Gigitannya akhirnya terlepas. Dan saya bisa merayap di dasar sungai sampai ke pinggir tanpa dikejarnya lagi," kata ayah tiga anak itu.

Ketika tiba di jamban, darah mengalir deras dari beberapa titik luka. Ia pun lemas seketika. Ia meminta adiknya untuk segera meminta bantuan. Sang adik dengan bersegera menyambagi keluarganya.

Sedangkan Adut hanya berbaring di pondok ladang sembari berdzikir dan membungkus lukanya dengan sarung. Sekitar dua jam kemudian, keluarganya yang berjumlah sembilan orang datang dengan menggunakan tiga perahu untuk membawanya ke rumah sakit.

"Kami tidak diberi tahu bahwa suami saya digigit buaya. Adiknya mengatakan suami saya luka terkena parang. Saya baru diberi tahu ketika melihat banyak darah di jamban. Kalau sejak awal tahu suami saya digigit buaya, mungkin saya langsung pingsan," kata istri Adut, Warsiti (51 tahun).

Kamis malam, Adut langsung mendapat perawatan. Total, diperlukan lebih dari 35 jahitan untuk menutup luka-lukanya. Beruntung, saat tengah malam kondisinya mulai membaik. Ia pun bisa bercerita dengan lancar kepada Tribun, walaupun sesekali memejamkan mata karena kelelahan.

Baik istri maupun para kerabat Adut menyatakan sangat bersyukur karena masih diberi Allah kekuatan untuk bertahan. "Kalau melihat kejadiannya, rasanya mengerikan sekali. Untung fisik suami saya kuat karena sejak muda sudah bekerja keras. Kalau fisik tidak kuat, sekali diseret tentu tidak bisa melawan," katanya.

Kini, Adut berharap warga Sangatta lebih berhati-hati dalam beraktifitas di sungai, terutama di kawasan padat penduduk. Hal ini karena sungai Sangatta memang merupakan habitat buaya.

"Saya memang sering melihat ada buaya yang bersandar di Sungai Sangatta. Namun baru kali ini saya digigitnya. Warga Sangatta harus lebih berhati-hati," katanya. Ia memperkirakan buaya yang menggigitnya berjenis buaya supit bermoncong panjang dengan diameter badan sekitar 50 centimeter dan panjang sekitar empat meter.

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved