Manusia Perahu
Imigran Diserahkan ke Imigrasi
Imigran gelap asal Iran, Iraq, dan Afganistan yang menjadi korban perahu tenggelam langsung mendapat perawatan dari dokter.
Para korban perahu temggelam itu mengalami dehidrasi, sehingga perlu memperoleh perawatan dari tenaga dokter dan para medis. Selain itu, setelah tiga hari mengapung di laut lepas hingga ditolong tug boat sebagian besar dari mereka mengalami lecet.
Menurut Kepala Kepolisian Resor Jember Ajun Komisaris Besar Samudi, ada tujuh orang yang harus mendapat perawatan secara intensif. Berita acara penyerahan dari kami kepada pihak imigrasi sudah ditandatangani, namun demikian kami membantu untuk melakukan pengawasan dan penjagaan.
"Mereka akan ditempatkan di mana pun akan kami bantu penjagaannya," kata Samudi.
Ada tujuh imigran gelap yang harus dirawat secara intensif di rumah sakit Polri Lumajang, sedangkan enam orang langsung dibawa ke Jember untuk diinapkan di hotel.
Kepala Seksi Pengawasan dan Penindakan Imigrasi Jember Suryo Tarto Isdoyo mengatakan, setelah dilakukan pemeriksaan, para imigran gelap itu akan diinapkan di sebuah hotel di Jember. Selanjutnmya, masih akan dikoordinasikan dengan atasannya di Surabaya. "Apakah akan tetap ditempatkan di Jember atau dititipkan tempat penampungan di Surabaya," kata Suryo.
Zaki Husein, warga Afghanistan, mengaku kehilangan dua paman dan dua orang sepupu yang pergi bersama. "Mereka tenggelam bersama kapal yang membawanya," kata Zaki Husein. Sedangkan sepasang suami isteri asal Basra, Irak, yakni Ayat (30) dan Al Honi (25), mengaku kehilangan tiga anaknya yang ikut bersamanya saat berangkat dari negaranya.
Pasangan ini ditidurkan dilantai balairung Kantor Kecamatan Puger berdampingan dan menangis sesenggukan ketika mengingat ketiga anaknya yang tenggelam bersama perahu yang ditumpanginya.
Para imigran gelap yang mendapatperawatan para medis itu menjadi tontonan ratusan warga yang baru pulang dari nonton sepak bola di lapangan depan kantor kecamatan.