Kebakaran di Nunukan
Juliati: Pabrik Roti Saya Terbakar
Belum sempat menjalankan usaha pabrik roti, Rabu (21/12/2011) malam, peralatan yang baru dibelinya ludes terbakar.

"Padahal saya sementara mengurus perizinannya. Tapi hangus sudah, habis terbakar," kata Hajjah Juliati dengan nada emosi, saat ditemui di sekitar lokasi kebakaran di Sedadap Ujung, Kecamatan Nunukan Selatan, Kabupaten Nunukan.
Persitiwa kebakaran yang begitu cepat membuat ia dan keluarganya hanya mampu menyelematkan tiga tabung gas. "Yang lain habis terbakar. Surat-surat habis semuanya. Pabrik roti saya belum sempat beroperasi, izinnya baru dibuat sudah terbakar," kata Juliati yang malam ini hanya mengenakan daster.
Ia mengatakan, saat kebakaran setelah maghrib tadi, kebetulan ia masih berada di rumah lainnya yang tak jauh dari rumah sekaligus tempat usahanya di Dermaga Sedadap Ujung.
"Begitu saya lihat kebakaran, saya lari karena saya panik. Saya waktu itu tidak terfikir menyelamatkan barang-barang. Saya cuma ingat dengan anakku yang masih kecil, dia main-main di situ," katanya.
Pakaian yang ada di rumah itupun tidak ada yang sempat diselamatkan. Barang-barang jualanpun ludes tak bisa diselamatkan. "Uang jualan habis berjuta, saya tidak tahu juga karena belum sempat dihitung," katanya.
Adapula tiga motor yang kebetulan sedang diparkir di depan rumah. "Saya tidak tahu terbakar atau tidak itu. Belum saya tahu kondisinya," ujarnya.
Ia tak tahu persis asal sumber api yang menyebabkan puluhan rumah ludes.
"Yang saya tahu apinya dari tengah tadi," katanya. Juliati masih beruntung, karena ia masih memiliki rumah lain yang bisa dijadikan tempat berteduh.
Sementara itu sejumlah warga menyebutkan, sumber api berasal dari rumah milik Andang. "Itu
penyebabnya karena hubungan arus pendek listrik. Tadi orangnya turun ke
laut, lupa mencabut listriknya. Tadi anak saya waktu lagi makan, lihat
kebakaran dari rumah Andang," kata seorang warga yang enggan menyebutkan
namanya.