Formula 1

Ferrari Tak Mau "Underdog" Lagi di Musim 2013

Ferrari merasa yakin, pada Formula 1 musim 2013 mereka tak lagi menjadi tim underdog dan siap membawa Fernando Alonso juara dunia.

Editor: Adhinata Kusuma
zoom-inlihat foto Ferrari Tak Mau
AFP
Duo Ferrari, Fernando Alonso (kanan) dan Felipe Massa (kiri), serta pebalap Red Bull Racing, Mark Webber, saat GP Brasil, Minggu (25/11/2012).
tribunkaltim.co.id  - Ferrari tak ingin menjadi tim underdog pada Formula 1 musim 2013. "Scuderia" merasa yakin, pada tahun mendatang mereka bisa memberikan Fernando Alonso mobil yang tangguh, sehingga pebalap andalannya tersebut bisa menjadi juara, setelah hanya nyaris meraihnya di musim 2012.


Ya, Alonso harus gigit jari pada musim ini karena kalah bersaing dengan pebalap Red Bull Racing, Sebastian Vettel. Padahal, juara dunia 2005 dan 2006 tersebut sempat memimpin klasemen, tetapi performa mobil yang buruk membuat Alonso akhirnya lengser di putaran kedua musim 2012, karena disalip Vettel, yang akhirnya menjadi jawara untuk ketiga kalinya secara beruntun.


Meskipun demikian, ada sisi positif yang bisa diambil Ferrari pada musim ini. "Kuda Jingkrak" yakin, kekuatan strategi dan operasional yang terjadi, merupakan sebuah langkah maju, sehingga prospek tim untuk menghadapi musim 2013 lebih lebih.


Team principal Stefano Domenicali berharap, perubahan regulasi pada tahun depan - terutama pembatasan penggunaan DRS saat kualifikasi - juga bisa lebih membantu.


"Kami sedang mencoba memperbaiki sejumlah poin yang tak bagus dalam hal kendaraan," ujar Domenicali, Senin (26/11/2012).


"Kami perlu memperbaiki kecepatan saat kualifikasi, dan situasi dengan DRS merupakan sesuatu yang secara teoritis membantu. Itulah mengapa saya yakin bahwa kami mungkin berada di posisi yang berbeda pada awal musim depan."


Domenicali yakin, ada sejumlah alasan yang membuatnya merasa yakin dengan performa Ferrari pada akhir musim. Pasalnya, dalam empat seri terakhir, Ferrari merupakan tim yang mencetak poin paling banyak.


"Dan di balapan, menurutku, terbaik dalam hal pitstop, strategi, dan juga keandalan. Kami tidak memiliki mobil tercepat pada awal musim, dan mungkin pada paruh kedua kami tak mampu memperbaiki mobil," ujarnya.


"Ini merupakan sesuatu yang kami perlu bekerja lebih keras lagi supaya bisa meningkat. Tentu saja kami memiliki ide, karena kami tahu di mana kami mengalami kekurangan. Kami juga sadar, kami harus membayar mahal di kualifikasi, yang merusak performa kami saat lomba."

Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved