Pasar Modal
Sentimen Negatif Masih Menggelayuti IHSG
Sentimen negatif dari bursa global tampaknya masih akan memberatkan langkah pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan.
IHSG diperkirakan bergerak variatif dengan kecenderungan melemah, Rabu (5/12/2012). Bursa Amerika Serikat semalam waktu Indonesia kembali ditutup lebih rendah.
Alotnya perundingan untuk mencari solusi atas jurang fiskal (fiscal cliff) di Negeri Paman Sam membuat investor dan pelaku pasar memilih menunggu.
Perdagangan saham di negeri itu pun berlangsung dalam rentang tipis. Indeks Dow Jones industrial average melempem 0,11 persen ke level 12.951; Indeks S&P500 turun 0,17 persen ke level 1.407 dan Indeks Nasdaq melemah 0,18 persen ke level 2.996.
Pada perdagangan kemarin, IHSG ditutup turun 32,79 poin (0,76 persen) ke level 4.269,65 dengan jumlah transaksi sebanyak 8,94 juta lot atau setara Rp 5,61 triliun.
Investor asing tercatat melakukan penjualan bersih di pasar reguler sebesar Rp 605,04 miliar dengan saham yang paling banyak dijual antara lain ASII, BMRI, PGAS, MNC dan BBCA.
Mata uang rupiah terdepresiasi ke level Rp 9.624 per dollar AS. Secara teknikal, menurut riset eTrading Securities, penurunan IHSG kemarin memberikan sinyal ADX bull, namun untuk RSI, MACD, Stochastic, tetap memberikan sinyal bearish.
Kemarin, IHSG membuat new low di 4.246 dan ditutup di 4.269, sehingga gagal bertahan di support area 4.272. Maka, untuk perdagangan hari ini besar peluang IHSG akan kembali melanjutkan pelemahannya.
Support indeks ada di level 4.234 dan resistance di level 4.321. Adapun saham-saham yang dapat diperhatikan adalah PGAS, GGRM dan UNVR.