Kecelakaan Maut di Samarinda
Pamit Berangkat Kerja, jadi Pertemuan Terakhir
Istri Joshua, korban tewas tabrakan beruntun di Jl M Said, Karang Paci histeris.
Penulis: Rafan Dwinanto | Editor: Adhinata Kusuma
SAMARINDA, tribunkaltim.co.id - Tak kuasa melihat jenazah pria yang dicintainya terbujur kaku, dan dalam kondisi mengenaskan, Istri Joshua, korban tewas tabrakan beruntun di Jl M Said, Karang Paci, Kamis (24/10), langsung histeris.
Ia langsung shock usai memastikan suaminya menjadi korban kecelakaan tabrakan beruntun. Ia tidak menyangka jika suaminya pamit pada pagi hari untuk berangkat kerja merupakan perpisahan terakhir.
Sambil histeris, dia terbaring di lantai ruang depan Kamar Jenazah RS Dirgahayu. Sejumlah keluarga dan kerabat berusaha menenangkannya. Tak lama istri Joshua diangkat ke bangku panjang di ruang tersebut.
Ia terus menjerit, dan sambil berbaring ia menendang-nendang dinding di ruang jenazah RS Dirgahayu.
"Kaya apa nanti kubilang sama anakku kalau ditanya bapaknya," ujar istri Joshua histeris.
Masih dalam kondisi shock, istri Joshua mengatakan kalau pagi harinya suaminya pamit berangkat kerja. Tak menyangka jika pulang kerja, ia mendapat kabar buruk, suaminya dikabarkan kecelakaan dan meninggal dunia.
Korban lainnya, Sutarman juga diinapkan di Kamar Jenazah RS Dirgahayu. Tak lama seorang kerabatnya juga datang untuk memastikan jenazahnya. Saat hendak membuka kain putih penutup jasad Sutarman, kerabatnya itu coba ditenangkan oleh petugas rumah sakit dan Palang Merah Indonesia.
"Tenang ya mas, kuatkan diri. Tarik nafas dalam-dalam agar kuat," kata petugas.
Usai memastikan itu jasad keluarganya, kerabat Sutarman tadi langsung memanggil keluarga yang lain. Sambil tertatih, keluarga Sutarman buru-buru menuju ke Kamar Jenazah.
Sementara di ruang Unit Gawat Darurat RS Dirgahayu tak kalah ramai. Sejumlah korban luka-luka mendapat perawatan intensif ditemani keluarga dan kerabatnya.
Seorang korban yang mengalami luka patah tulang pada kaki kanan di tempatkan di dekat pintu masuk UGD. Kerabat dan keluarganya berusaha menenangkan korban untuk sabar menghadapi musibah.