EKSKLUSIF

Kontrakan WN Tiongkok di Balikpapan Dilapisi Peredam

Bentuknya seperti busa keras, ada yang berwarna hitam dan silver. Peredam itulah yang menghambat suara dari dalam rumah terdengar ke luar.

Editor: Fransina Luhukay
zoom-inlihat foto Kontrakan WN Tiongkok di Balikpapan Dilapisi Peredam
tribun kaltim/fachmi rachman
Suasana di lantai II rumah kontrakan WN Tiongkok di Cluster Denhaag Balikpapan Baru.

BALIKPAPAN, tribunkaltim.co.id - Sepi seperti tak berpenghuni. Itulah kesan warga sekitar terhadap rumah-rumah tempat penampungan puluhan warna negara asing (WNA) asal Tiongkok yang digerebek aparat gabungan dari Polri, TNI, Satpol PP, dan Imigrasi Balikpapan dalam tiga hari terakhir.

Tak terdengar aktivitas rumah tangga atau sekadar orang berbincang-bincang dari dalam rumah. Para tetangga mengaku hanya melihat dua atau tiga orang saja di luar rumah. Tidak ada suara apa-apa yang memberi sinyal di dalam rumah tersebut ada puluhan orang berkumpul setiap hari.

Yohanes, warga cluster Amsterdam yang merupakan tetangga sebelah rumah lokasi penggrebekan ketiga dilakukan, hanya melihat dua atau tiga orang keluar rumah menggunakan mobil Kijang Innova pada pukul 6.30 pagi. Serta beberapa tukang yang sedang mengerjakan taman di depan rumah.

"Benar-benar kaget juga saya. Nggak tahu kalau isinya segitu banyak. Apalagi, katanya tadi pagi sudah ada yang diangkut keluar lebih dulu. Berarti lebih 30 penghuninya. Tidak kedengaran sama sekali suaranya. Biasanya kalau orang banyak, ada suara orang ngobrol sahut-sahutan. Tapi ini tidak ada sama sekali," ungkap Yohanes, Jumat (31/10).

Menurutnya, rumah beralamat persis di  Amsterdam U4 No 2  Balikpapan Baru itu milik seorang bernama Jimie yang dikontrakkan kepada orang lain. "Baru sekitar dua hari ini kalau nggak salah, ada penghuninya. Ada mobil Kijang parkir di depan sini. Kemarin satu, tadi pagi ada dua kijang," ungkap Yohanes.

Usut punya usut, ternyata di beberapa dinding rumah dan pintu terdapat lapisan peredam. Bentuknya seperti busa keras, ada yang berwarna hitam ada juga yang berwarna silver. Peredam itulah yang menghambat suara dari dalam rumah terdengar ke luar.

"Mereka pakai peredam. Makanya tetangga tidak tahu kalau di dalam rumah ada banyak orang. Suara aktivitas mereka pun tidak terdengar sampai ke luar," kata Kanitreskrim Polsek Balikpapan Utara, Ipda Hadi yang ikut melakukan penyergapan ke tempat kejadian perkara (TKP) Amsterdam, Jumat (31/10) sore.

Selain peredam, rumah di TKP sebelumnya di Pesona Den Haag  juga memiliki kelebihan lain, yakni wifi outdoor yang diduga berkapasitas antara 10-15 MB senilai puluhan juta rupiah.

Ibnu, salah satu tetangga yang juga menggunakan perangkat yang sama, mengatakan perangkat internet tersebut bisa mengakses data dalam jumlah besar. Bahkan sekelas perangkat untuk sebuah perusahaan.  "Saya pas dapat informasi minta dipasang wifi jenis ini, berpikir rumah tersebut akan menjadi kantor. Mereka pasang dengan perusahaan Global Extrem, penyedia jaringan internet. Pastinya internet menjadi kebutuhan utama bagi bisnis mereka. Apalagi dengan kapasitas sebesar itu," ungkap Ibnu.

Tak hanya tetangga sebelah rumah, petugas keamanan perumahan pun dibuat kaget begitu mengetahui ada satu unit rumah dihuni puluhan orang. Bahkan warga asing tanpa identitas pula. Pasalnya, keberadaan penghuni baru tidak dilaporkan ke petugas keamanan setempat.  "Tidak tahu. Mereka tidak pernah melapor ke kami. Makanya pas tadi pagi ada penggrebekan di Pesona Den Haag kami juga kaget. Begitu siang tadi ada puluhan orang asing dibawa keluar pakai satu mobil Innova, langsung kami telusuri asalnya. Begitu mobil itu masuk kembali ke perumahan dan mau keluar lagi dengan puluhan orang asing, langsung kami cegat di depan dan kami palang portal perumahan," ungkap Pani, petugas security di Perumahan Balikpapan Baru.

Dari obrolan singkat dengan sopir, Pani dan rekan-rekannya sesama petugas keamanan langsung curiga. Mereka langsung menghubungi petugas Polsek Balikpapa Utara.

Dua Penggrebekan
Masalah keberadaan 45 WNA asal Tiongkok yang diamankan petugas gabungan Satpol PP, TNI/Polri dan Imigrasi Balikpapan, Rabu (29/10) lalu, belum terungkap,  pada Jumat (31/10) kemarin petugas gabungan kembali menggrebek dua rumah di kawasan Perumahan Balikpapan Baru yang juga berisi puluhan WNA asal Tiongkok tanpa identitas keimigrasian.
Penggrebekan pertama dilakukan di kawasan Pesona Den Haag Blok V5/2 RT 60 sekitar pukul 9 pagi. Di rumah megah berlantai dua itu, tinggal 29 warga asing, terbagi 19 laki-laki dan 10 wanita. Namun, karena satu orang berhasil kabur, aparat hanya mengamankan 28 orang saja.  Selain orang, aparat juga menyita tiga unit laptop dan belasan ponsel.

Penggrebekan kedua, dilakukan di kawasan perumahan yang sama, namun beda cluster, tepatnya di Amsterdam RT 24 blok U4/2. Di rumah itu aparat gabungan mengamankan 26 warga asing, terdiri dari tiga wanita dan 23 pria. Berikut belasan ponsel, perangkat receiver, CCT, printer dan dua unit televisi flat.

Sama seperti penggrebekan sebelumnya, puluhan warga asing ini pun tidak bisa berbahasa Inggris maupun Indonesia sama sekali. Aparat kembali dibenturkan soal bahasa yang menjadikan komunikasi tidak berlangsung dua arah.

"Sampai saat ini kami belum tahu maksud keberadaan mereka di Balikpapan, siapa yang membawa dan siapa yang memfasilitasi hingga bisa mendapat tempat tinggal. Sama seperti kelompok yang sebelumnya, mereka hanya bisa berbahasa Mandarin. Sambil menunggu tindakan selanjutnya dari aparat kepolisian dan Imigrasi mereka dititipkan di Rudenim Balikpapan," kata Kasi Operasional Satpol PP Balikpapan, Subardiyono.

Sumber: Tribun Kaltim
Halaman 1 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved