Divisi Utama
PBFC Sukses Karena Filosofi Nol Besar
Kunci sukses timnya pada musim ini adalah kerja keras dan rasa kebersamaan yang terjalin bagus mulai dari manajemen hingga pemain.
TRIBUNKALTIM.CO, SAMARINDA- Pusamania Borneo FC (PBFC) sukses merebut juara kompetisi Divisi Utama Liga Indonesia 2014 setelah menang tipis 2-1 atas Persiwa Wamena pada laga final di Stadion Gelora Delta, Sidoarjo, Jawa Timur, Kamis (27/11).
Pelatih PBFC, Iwan Setiawan menjelaskan, kunci sukses timnya pada musim ini adalah kerja keras dan rasa kebersamaan yang terjalin bagus mulai dari manajemen hingga para pemain.
"Dari awal saya punya kesamaan komitmen dengan manajemen. Membawa tim ini lolos ISL (Indonesia Super League). Ternyata tim ini punya manajerial yang solid. Sehingga tentu saya lebih mudah untuk meningkatkan tim," katanya.
Paling utama, kata Iwan, dirinya selalu menekankan kepada para pemainnya tentang filosifi big zero atau nol besar. Penggalan kata itu menurut Iwan, untuk menyadarkan pemain bahwa tim ini kecil dan belum mempunyai prestasi apapun dikancah sepakbola.
Filosofi itu ternyata mampu menjadi motivasi Danilo Fernando dkk. Para pemain memiliki semangat tinggi untuk membawa PBFC agar mampu berbicara di kancah sepak bola tanah air. "Meski tim ini diisi nama-nama pemain bagus, tapi itu hanyalah individual bukan tim. Sementara tim ini masih nol besar," tuturnya.
Kabar miring pun berhembus seiiring mencapaian PBFC. Paling hangat diperbincangkan adalah klub berjuluk Pesut Etam ini menjadi anak emas PSSI yang telah memesan tiket ISL jauh-jauh hari.
Menyikapi hal tersebut, Iwan Setiawan angkat bicara. Sebagai pelatih dia merasa tidak nyaman dengan pemberitaan tersebut. "Pemberitaan itu tentu nggak nyaman untuk seorang pelatih. Pelatih bekerja dalam hal teknis meningkatkan permainan bertanding. Pertandingan itu ajang pembuktian bagi seorang pelatih," katanya.